ngenet dapet duit disini

Powered By Blogger

Senin, 28 September 2009

Pakai Batik ya tanggal 2 October 2009

Pakai Batik Yuk!! Tanggal 2 October 2009
Teman, UNESCO sudah akan menetapkan batik sebagai salah satu salah satu warisan budaya tak benda (intangible heritage) loh!!!.Berdasarkan pernyataan resmi dari Sekretarat Warisan Budaya Takbenda UNESCO, berkas nominasi batik Indonesia telah lengkap dan selanjutnya menunggu hasil evaluasi subsidiary body yang bertemu dalam sidang tertutup di Paris tanggal 11-15 Mei 2009.Dan telah ditetapkan pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan BATIK sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis!Jadi...ayo kita pakai batik pada tanggal 2 Oktober nanti, untuk menunjukkan rasa bangga kita pada dunia!Aman deh warisan batik kita sebagai budaya bangsa INDONESIA..yg lain menyusul..

Salam "Iman-Indonesia Mandiri"
www. Iman-Indonesiamandiri.blogspot.com

Sabtu, 26 September 2009

Saya Belajar

Saya belajar apa yang saya anggap terbaik, bukan tentu yang terbaik dari-Nya. Dan sebaliknya, yang terbaik dariNya belum tentu kita senangi. Teruslah bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat dan karunia-Nya. Manusia hanya dapat terus berdoa dan berusaha untuk mendapat yang terbaik dari-Nya.
Saya belajar seberat apa pun cobaan yang diberikan oleh-Nya, pada akhirnya akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab dan berguna. Syukurilah seluruh anugerah-Nya dengan hati ikhlas dan tulus. Everything happens, happens 4 a reasons.
Saya belajar bahwa kedewasaan itu lebih berkaitan dengan berapa banyak pengalaman yang kita miliki dan apa yang kita pelajari dari pengalaman tersebut, dan kurang berkaitan dengan telah berapa tahun usia kita.
Saya belajar walaupun kita berpikir tidak ada lagi yang dapat kita berikan dan lakukan, ketika seorang teman kesusahan dan membutuhkan kita, kita akan selalu menemukan kekuatan dan jalan untuk terus menolong.
Saya belajar jangan membandingkan diri sendiri dan kesusahan kita dengan orang lain, karena masing-masing kita berbeda.
Saya belajar bahwa latar belakang & lingkungan mempengaruhi pribadi saya, tapi kita tetap bertanggung jawab & menentukan masa depan kita sendiri.
Saya belajar bahwa saya harus bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita.
Saya belajar bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya dapat berlaku sesuka hati saya tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Saya belajar bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...
Saya belajar bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya....
Saya belajar jangan menilai orang dari penampilannya saja, itu bisa menipu. Bicara dan kenalilah orang tersebut lebih mendalam. Setiap orang memiliki kelebihan dan kebaikannya masing-masing,meskipun tidak ada orang yang sempurna di dunia.
Saya belajar di saat susah lebih terlihat mana teman sejati dan bukan.
Saya belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda yang sama, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda....
Saya belajar bahwa saya tidak dapat merubah orang yg saya sayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri....
Saya belajar bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa saat saja untuk menghancurkannya...
Saya belajar bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...
Saya belajar hanya karena 2 orang berbeda pendapat dan tidak terlihat mesra, bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, mencintai & setia. Dan hanya karena mereka selalu sependapat dan terlihat mesra, bukan berarti mereka selalu saling menyayangi, Mencintai & saling setia.
Saya belajar bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati...
Saya belajar bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak menyayangi saya....
Saya belajar bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain menyayangi saya. Saya hanya dapat menunjukkan & melakukan sesuatu untuk orang yang saya sayangi... selanjutnya terserah mereka

Bams
www. Mbahroso-roso.blogpsot.com

Kamis, 24 September 2009

Terjatuh dan Tak Bisa Bangkit Lagi

Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kita tidak membutuhkan bakat khusus untuk menyerah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku berhenti!" Faktanya, jalan menuju keputusasaan dan kekecewaan yang kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil. Kekecewaan memunyai definisi "gagal untuk memenuhi atau memuaskan harapan dan keinginan", dengan kata lain, ketika kita menentukan diri kita untuk berharap akan sesuatu dan harapan itu tidak terpenuhi, kita menjadi kecewa. Kita merasa tertipu atau dikhianati.

Marilah kita hadapi kenyataan, tidak ada seorang pun dari antara kita yang akan pernah sampai ke tempat di mana kita tidak pernah lagi mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa berharap untuk terlindung atau kebal dari setiap hal kecil. Kekecewaan adalah salah satu fakta dari kehidupan yang harus dihadapi oleh semua orang. Sering kali banyak orang membiarkan kekecewaan mereka terus menumpuk dan akhirnya menjadi terpuruk tanpa mengerti apa penyebabnya. Mereka kelihatannya tampak baik-baik saja, tapi sekarang mereka jatuh terbaring di jalan kehidupan tanpa tahu bagaimana terjadinya dan apa sebabnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa masalah besar yang menghancurkan mereka ini dimulai sudah lama sebelumnya dengan beberapa kekecewaan kecil yang gagal mereka selesaikan.

Rasa sakit yang mendalam tidak datang begitu saja dari kekecewaan yang besar, seperti ketika kita gagal mendapatkan pekerjaan atau promosi yang kita inginkan. Rasa sakit emosional yang dalam bisa datang dari beberapa gangguan dan frustasi kecil. Itulah mengapa kita perlu tahu bagaimana caranya mengatasi kekecewaan kecil sehari-hari dan memunyai perspektif yang benar terhadap semua itu. Jika tidak, mereka dapat menjadi tidak terkendali dan meledak melebihi batasan.

Contohnya, bayangkan Anda memulai hari Anda dengan rencana dan jadwal di kepala Anda, dan Anda sudah cukup frustrasi dengan itu. Dalam perjalanan Anda ke kantor, jalanan yang macet membuat Anda terlambat. Lalu, ketika Anda akhirnya mulai bekerja, Anda mendengar seseorang di kantor menyebarkan gosip tentang Anda. Anda membuat kopi untuk menenangkan diri Anda, tapi kopinya tak sengaja tertumpah di baju Anda, yang hanya membuat masalahnya semakin rumit karena Anda akan menghadiri pertemuan (meeting) dengan atasan dan Anda tidak punya waktu untuk berganti pakaian!

Menghadapi hal-hal itu satu persatu secara terpisah memang terasa mengganggu, tapi ketika mereka semakin menumpuk, itu akan menjadi tak tertahankan. Lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Anda mendapat laporan dari dokter tentang sesuatu hal yang tidak Anda harapkan. Dan di puncaknya, tunangan Anda menelpon, mengancam untuk membatalkan pernikahan Anda dengannya walaupun semua undangan telah dikirim! Bagaimana Anda akan menanggapinya? Apakah Anda akan tetap beriman, atau menemukan diri Anda penuh ketakutan dan sedang mengarah menuju kekecewaan dan keputusasaan? Semua kekecewaan dan frustasi kecil terhadap kemacetan, gosip di kantor, dan kopi yang tertumpah telah menjadi sebuah bencana. Dan ketika Anda menghadapi beberapa masalah serius seperti penyakit atau hubungan yang gagal, Anda menemukan diri Anda tidak siap untuk menghadapi semua itu. Jadi Anda terjatuh, menuju ketiadaan pengharapan dan keputusasaan.

Apa yang Anda lakukan saat kekecewaan datang? Saat kekecewaan memberatkan Anda seperti sebuah batu besar, Anda bisa membiarkannya menekan Anda sampai Anda merasa patah semangat, bahkan menjadi benar-benar menyerah, atau Anda bisa menggunakannya sebagai batu loncatan kepada hal-hal yang lebih baik. Belajarlah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri. Anda bisa melakukannya! Hadapi kekecewaan dan cepatlah membuat penyesuaian yang dibutuhkan untuk menangani situasi itu. Tuhan memunyai hal-hal yang lebih baik untuk Anda, dan Tuhan akan menolong Anda. Tuhan akan mengatakan "...Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Daripada berkonsentrasi pada semua masalah Anda dan menjadi putus asa, arahkan fokus Anda kepada Tuhan dan renungkan janji-janji-Nya kepada Anda. Anda mungkin telah terjatuh, tapi Anda tidak harus tetap tergeletak. Tuhan selalu siap, mau, dan mampu untuk mengangkat Anda kembali. Bangkitlah, walaupun itu berarti Anda membutuhkan waktu dan proses.

Semua Kembali PadaNya.....

@Boim
www.Mbahroso-roso.blogspot.com

Selasa, 22 September 2009

Ma, Lihatlah Kueku

Hari ini ulang tahun pernikahan papa dan mama. Sejak sore mereka pergi dan akan makan malam di luar. Aku ingin membuat kue tart dari resep yang kudapat di sebuah majalah. Setelah dua belas tahun, inilah pertama kalinya aku belajar membuat kue.

Aku akan mencoba membuat kue terbaik untuk kupersembahkan kepada papa dan mama di hari istimewa ini. Aku sudah membeli semua bahan yang diperlukan dan begitu mobil yang dikendarai apa dan mama keluar dari pagar rumah, aku segera berlari ke dapur untuk membuat kue.

Aku sangat sibuk dengan kueku sehingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hari sudah malam dan mungkin sebentar lagi papa dan mama akan pulang. Aku mengangkat kueku dari oven. Aku mencicipinya dan lapisan luarnya terasa agak pahit karena gosong.

Aku menarik nafas sambil memandang dapur yang berantakan. Blender dan mixer yang kotor, ada tepung yang bertaburan di lantai dan meja, ditambah lagi dengna mangkok-mangkok kotor yang belum sempat kubereskan, dan sebagainya.

Mana yang lebih dahulu harus kukerjakan, apakah menyelesaikan lapisan coklat di kueku atau membereskan dapur yang berantakan. Akhirnya aku memutuskan untuk menyelesaikan kueku. Ketika kueku selesai, aku mendengar suara mobil memasuki halaman rumah.

Aku segera mematikan lampu dan berharap ketika papa dan mama masuk ke dapur akan senang dengan kejutanku. Benar saja, papa dan mama berjalan berdampingan menuju dapur dan ketika mereka sampai di pintu, aku menyalakan lampu sambil berteriak, “SURPRISE …!”

Mereka tersenyum dan aku memeluk mereka sambil mengucapkan selamat atas pernikahan indah mereka. Namun beberapa saat kemudian raut wajah mama berubah dan mama menjadi marah. “Coba lihat, apa yang sudah kau perbuat di dapur ini sehingga sangat berantakan. Sudah berapa kali mama katakan kepadamu untuk segera merapihkan sendiri segala sesuatu yang sudah kau buat menjadi kacau”

“Tetapi Ma …”

Belum sempat aku menjelaskan semuanya, mama sudah berpaling berjalan menuju kamarnya sambil berkata, “Seharusnya mama mengawasimu merapikan semua ini sekarang juga, tetapi sekarang mama sedang kesal. Besok pagi mama mau semuanya sudah rapih.”

“Sayang, coba lihat ke meja itu,” kata papa mencoba meredakan amarah mama.

“Aku tahu bahwa meja itu juga sangat berantakan dan aku juga tidak akan tahan melihatnya,” kata mama sambil berjalan.

Aku dan papa hanya terdiam. Aku menangis dan memeluk papa sambil berkata, “Pa, bahkan mama tidak melirik sedikit pun ke kue itu.”

Papa membelai rambutku sambil berkata, “Sayang, banyak orang tua menderita penyakit situational timberculer glaucoba - ketidakmampuan melihat gambaran secara menyeluruh karena terpengaruh oleh hal-hal kecil, dan itu yang terjadi kepada mama. Besok setelah mama tahu kau membuat kue untuknya, hatinya pasti akan terharu.”

Kita seringkali gagal melihat motivasi baik yang terbungkus oleh suatu keadaan yang buruk. Situational timberculer glaucoba membutakan kita sehingga kita tidak bisa melihat bentuk cinta kasih atau penghargaan yang dipersiapkan oleh orang-orang yang kita kasihi. Ada seorang ibu yang mencubit anaknya hingga memar karena anaknya memecahkan dua buah piring yang akan dicucinya. Manakah yang lebih berharga, terbentuknya kerajinan anak atau harga dua buah piring yang pecah itu ?

Jangan lukai perasaan orang yang kita kasihi karena hal-hal yang kecil, telusuri motivasi awal mereka ketika melakukan suatu hal kemudian bimbing mereka untuk melakukannya dengan cara yang lebih baik.

@Bams
www.mbahroso-roso.blogspot.com

Forum

[URL=http://idr-clickit.com/register.php/bsoeroso.html][IMG]http://idr-clickit.com/banner1.png[/IMG][/URL]

Demo

Demo
" Salah satu bentuk aspirasi yang disampaikan melalui aksi demo Karyawan ADAM AIR "

" Situasi yang tidak seimbang sehingga masyarakat juga memberikan aspirasi lewat aksi demo "

KOMPAS.com

focusindosukses.com