ngenet dapet duit disini

Powered By Blogger

Kamis, 10 Desember 2009

Mengapa Wanita Begitu Berarti Bagi Pria

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan memersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.

Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki: perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele.. hingga ketika kau tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya... sehingga tanpa kau sadari ketika menjalankan sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan.

Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.. .. tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya. .. kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan perempuan, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...

Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana .... karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.

Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

Kata-Kata Bijak Hari ini

Dalam hidup ini hanya ada 3 hari, yaitu

Yang pertama;

Hari kemarin. (PAST)

Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...

Yang kedua:

Hari esok. (FUTURE)

Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...

Yang tersisa kini hanyalah :

Hari ini. (PRESENT)

Pintu masa lalu telah tertutup;
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi.
Menyia-nyiakan Waktumu adalah menyia-nyiakan hidupmu, tetapi menguasai waktumu adalah menguasai hidupmu.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri

Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan SEKARANG juga !

bams

Selasa, 03 November 2009

Cinta yang Sempurna

Sepasang pria dan wanita menikah, dan acara pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan. Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia….." Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman… Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir….. "Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan…" jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu". Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang…. " Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya… Ia menunduk dan menangis…..
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah disekeliling kita ? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

@bintan

Sebuah Cangkir yang cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar,inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum!" Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Bams

Rabu, 21 Oktober 2009

A WOMAN SHOULD HAVE AND KNOW...

WOMAN SHOULD HAVE ....
enough money within her control to move out and rent a place of her own even if she never wants to or needs to...

A WOMAN SHOULD HAVE ....
something perfect to wear if the employer or date of her dreams wants to see her in an hour...

A WOMAN SHOULD HAVE ...
a youth she's content to leave behind....

A WOMAN SHOULD HAVE ....
a past juicy enough that she's looking forward to retelling it in her old age....

A WOMAN SHOULD HAVE .....
a set of screwdrivers, a cordless drill, and a blacklace bra...

A WOMAN SHOULD HAVE ....
one friend who always makes her laugh... and one who lets her cry...

A WOMAN SHOULD HAVE ....
a good piece of furniture not previously owned by anyone else in her family...

A WOMAN SHOULD HAVE ....
eight matching plates, wine glasses with stems, and a recipe for a meal that will make her guests feel honored...

A WOMAN SHOULD HAVE ....
a feeling of control over her destiny...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
how to fall in love without losing herself..

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
HOW TO QUIT A JOB, BREAK UP WITH A LOVER, AND CONFRONT A FRIEND WITHOUT RUINING THE FRIENDSHIP...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
when to try harder... and WHEN TO WALK AWAY...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
that she can't change the length of her calves, the width of her hips, or the nature of her parents..

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
that her childhood may not have been perfect...but its over...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
what she would and wouldn't do for love or more...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
how to live alone... even if she doesn't like it...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
whom she can trust, whom she can't, and why she shouldn't take it personally...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
where to go...be it to her best friend's kitchen table... or a charming inn in the woods...when her soul needs soothing...

EVERY WOMAN SHOULD KNOW...
what she can and can't accomplish in a day...a month...and a year...


boim
www.mbahroso-roso.blogspot.com

Senin, 19 Oktober 2009

Jahiliyahnya Aku Dan Bangsaku

Gempa, tsunami, lumpur panas, apalagi yang akan menimpa bangsa ini ? Dan seakan peringatan tersebut hanya angin lalu. Kaget sejenak, tapi kembali meneruskan kebiasaan dan prilaku jahiliyah kita. Mulai dari pejabat tinggi, rakyat kecil, pria, wanita, kaya, miskin. Dan semua itu seakan sudah biasa, sudah dimaklumi, tidak menjadi beban pikiran kita.

Yang jabatannya tinggi korupsi sudah biasa, kolusi biasa saja, nepotisme apalagi, khan sesama saudara atau kerabat harus saling menolong.

Yang jabatannya menengah, kalau menyuap atau terima suap, biasa aja, biar urusannya cepat. Korupsi kecil-kecilan, bolehlah asal dalam batas kewajaran dan bagi-bagi.

Yang rakyat kecil, meracuni orang pakai formalin atau zat pewarna tidak apa-apa, biar keuntungan agak meningkat, khan konsumennya nggak tau ini.

Yang menuntut keadilan, kalau punya uang, suap sana suap sini wajar-wajar saja, biar menang di pengadilan.

Yang dituntut, juga wajar kalau suap sana suap sini biar menang juga.

Yang mengadili, terima suap dari sana dari sini biar penghasilannya nambah sedikit, wajar khan ?

Yang jadi pengacara pintar ngomong kelit sana sini pake argumen hukum positif, yang penting menang.

Yang ditangkap pihak berwajib, suap sana suap sini biar nggak diproses hukum.

Yang menangkap, terima suap dari sana sini untuk nambah biaya operasional, soalnya dana operasional sudah dipotong sana sini.

Yang demo menuntut keadilan bagi dirinya, berbuat tidak adil dengan menutup jalan raya, merusak sarana umum atau properti milik orang lain.

Yang demo menuntut demokrasi, secara tidak demokratis memaksa pihak lain mengikuti kehendaknya.

Yang jadi calon kepala daerah, obral janji sana sini, obral duit sana sini. Tidak apa-apa keluar biaya, kan nanti BEP-nya cepat kalau menang.

Yang jadi pendukung maksa orang lain untuk ikut mendukung. Padahal dia cuma dibayar untuk jadi pendukung. Dia tau nggak sih, seandainya yang dia dukung menang, kalau dia tadinya tukang ojek, ya tetep aja jadi tukang ojek.

Yang modalnya kuat menggusur pasar tradisional untuk dibikin mall.

Yang modalnya lemah buka lapak dijalanan, tidak peduli jalanan jadi macet, kotor dan menggangu hak para pemakai jalan. Kalau ada tramtib kita lawan, sebab hak kita untuk berdagang mau diambil.

Yang mobilnya mewah atau cc besar kalau dijalan tol harus di kanan, tidak boleh ada yang menghalangi, jadi kalau ada mobil lain di depan ambil kanan sebentar, mau nyusul kendaraan lain, harus di kasih lampu beam dengan gencar, atau diintimidasi dengan memepetkan diri dibelakangnya tinggal jarak sejengkal. Soalnya ngelunjak, mobil murahan aja mau jalan di kanan, menghalangi mobil gue yang super cepat. Kalau tolnya padat, ya tidak apa-apa toh, ngambil bahu jalan, semua orang udah pada maklum.

Yang mobilnya biasa atau sudah reyot jalan santai di sisi kanan tol.

Dijalan bukan tol, sodok-sodokan adu berani sudah jadi pemandangan umum. Apalagi kalau kendaraannya besar. Mana ada yang berani sama gue yang lagi bawa bis kota ? Jadi kalau potong ke kiri atau ke kanan, mobil atau motor yang kecil–kecil itu harus minggir dong kalau nggak mau kelindas. Lagipula gue butuh ngejar setoran, jadi kalau jalannya ngebut ya harus dimaklumi dong. Dimanapun ada calon penumpang, gue harus berhenti, walaupun ditengah jalan.

Yang bawa angkot ngetem atau ngambil penumpang ditengah jalan. Kalau jalanan lagi macet, ya gue ambil jalur lawan, terus gue kebut, bodo amat jalanan dibelakang jadi tambah macet, yang penting gue udah didepan.

Yang naik mobil pribadi, tidak boleh ada yang nyalip atau minta jalan. Harus gue kejar, gue tambah kecepatan gue, biar dia nggak seenaknya aja. Tapi kalau gue nyalip atau minta jalan, kendaraan lain harus ngasih jalan dong, jadi gue sodok aja mobil gue ke depan.

Yang naik motor, yang penting gue kan udah pakai helm. Jadi ya nggak apa-apa dong kalau gue nerobos lampu merah, naik trotoar, potong sana potong sini. Kalau gue lagi nggeber gas, mobil atau motor lain harus minggir, jangan menghalangi. Apalagi orang nyeberang, jangan sampai dah mengganggu jalan gue, gue tidak akan mengurangi kecepatan motor gue, jadi tu orang yang mau nyeberang harus lari kalau nggak mau keserempet.

Yang jalan kaki, nyeberang jalan di bawah jembatan penyeberangan.

Yang jadi bankir terima imbalan waktu ngasih kredit.

Yang jadi debitur ngasih angpau ke bankir biar kreditnya disetujui.

Yang jadi auditor terima suap biar temuan kasus bisa didrop.

Yang jadi auditee kasih suap biar kasusnya bisa ditutup.

Yang meriksa pajak terima uang untuk menurunkan jumlah pajak wajib pajak.

Yang wajib bayar pajak ngasih uang ke pemeriksa pajak biar jumlah pajaknya turun.

Yang nulis ini kelakuannya ya kayak kalimat-kalimat di atas.

Yang mbaca tulisan ini, mudah-mudahan tidak seperti itu ya ?

Anak Yang Hilang

Seorang gadis muda tumbuh di perkebunan ceri tidak jauh dari Traverse City, Michigan. Orang tuanya sedikit kolot, cenderung bereaksi berlebihan pada cincin di hidungnya, musik yang ia dengarkan dan panjang roknya. Mereka menghukumnya beberapa kali, dan ia memendam kejengkelan dalam hati.

“Saya benci Ayah!”, teriaknya ketika ayahnya mengetuk pintu kamarnya setelah sebuah pertengkaran, dan malam itu ia menjalankan rencana yang sudah ia pikirkan puluhan kali. Ia melarikan diri. Ia baru sekali ke Detroit sebelumnya, dalam perjalanan dengan bis bersama kelompok remaja gerejanya untuk menyaksikan permainan tim Tigers. Karena surat kabar di Traverse City sering memberitakan tentang geng, obat terlarang, dan kekerasan di pusat kota Detroit dengan sangat rinci, ia menyimpulkan pasti orang tuanya tidak akan mencarinya ke sana. California mungkin, atau Florida, tapi tidak Detroit.

Pada hari kedua ia di sana, ia bertemu seorang pria yang mengemudikan mobil paling besar yang pernah dilihatnya. Pria itu menawarkan untuk mengantarnya, membelikan makan siang, dan mengatur agar ia punya tempat tinggal. Ia memberi gadis ini beberapa pil yang membuatnya belum pernah merasa seenak ini. Ternyata selama ini ia memang benar, pikir gadis itu: orangtuanya melarangnya menikmati segala kesenangan.

Kehidupan menyenangkan berlanjut satu bulan, dua bulan, setahun. Orang bermobil besar itu, ia memanggilnya BOS, mengajarinya beberapa hal yang disukai pria. Karena ia masih di bawah umur, pria membayar mahal untuknya. Ia tinggal di apartemen mewah, dan bisa memesan layanan kamar kapan saja. Sesekali ia teringat pada orang-orang di kampung halamannya, tapi hidup mereka sekarang tampak sangat membosankan dan kampungan sampai ia hampir tidak percaya ia tumbuh besar di sana. Ia sedikit takut ketika melihat fotonya di belakang kemasan susu dengan judul besar, “Apakah Anda pernah melihat anak ini?”.

Tapi sekarang rambutnya sudah pirang, dan dengan semua riasan wajah dan perhiasan yang ia kenakan, tidak akan ada yang menyangka ia masih anak-anak. Lagipula, kebanyakan temannya adalah remaja yang melarikan diri, dan tidak ada yang berkhianat di Detroit. Setelah setahun, tanda-tanda samar penyakit mulai muncul, dan ia terkejut melihat betapa cepat bosnya menjadi kejam.

“Jaman sekarang kita tidak bisa main-main,” geramnya, dan tiba-tiba saja, ia sudah berada di jalanan tanpa uang di kantungnya. Ia masih melakukan "pekerjaannya" beberapa kali semalam, tapi bayaran mereka kecil, dan semua uang itu habis untuk membiayai kecanduannya. Ketika musim dingin tiba, ia menemukan dirinya tidur di pagar logam di depan pusat pertokoan. "Tidur" adalah kata yang salah, gadis remaja ditengah kota Detroit malam hari tidak pernah bisa mengendorkan kewaspadaannya. Lingkar hitam mengelilingi matanya. Batuknya bertambah parah.

Suatu malam ia berbaring tanpa bisa tidur, sambil mendengarkan langkah kaki, tiba-tiaba seluruh kehidupannya tampak berbeda. Ia tidak lagi merasa menjadi wanita hebat. Ia merasa seperti anak kecil, tersesat di kota yang dingin dan menakutkan. Ia mulai menggigil. Kantungnya kosong dan ia lapar. Ia juga perlu obat terlarang. Ia melipat kakinya, dan gemetar di bawah lembaran surat kabar yang ditumpuk di atas mantelnya.

Sesuatu muncul begitu saja di pikirannya, dan satu gambaran terbayang di matanya: bulan Mei di Traverse City, ketika jutaan pohon ceri berbuah bersamaan, ia berlarian bersama anjing golden retriever miliknya. Mengejar bola tenis di antara barisan pohon berbunga. Tuhan, mengapa aku pergi, katanya dalam hati, dan rasa perih menghunjam jantungnya. Anjingku saja di rumah makan lebih enak daripada aku sekarang. Ia menangis, dan dalam sekejap ia tahu tidak ada yag lebih ia inginkan di dunia kecuali pulang. Tiga sambungan telepon, tiga kali dijawab mesin panjawab. Ia menutup telepon tanpa meninggalkan pesan dua kali pertama, tapi ketiga kalinya ia berkata, “Ayah, Ibu, ini aku. Aku berpikir mungkin aku akan pulang. Aku akan naik bis ke sana, dan aku akan sampai sekitar tengah malam besok. Kalau Ayah dan Ibu tidak datang, yah, mungkin aku akan terus naik bis sampai ke Kanada”.

Dibutuhkan waktu sekitar tujuh jam dengan bis dari Detroit ke Traverse City, dan sepanjang jalan ia menyadari cacat-cacat dalam rencananya. Bagaimana kalau orangtuanya sedang keluar kota dan melewatkan pesan itu? Bukankah seharusnya ia menunggu satu dua hari sampai bisa berbicara langsung dengan mereka? Dan kalaupun mereka ada di rumah, mungkin mereka sudah lama menganggapnya mati. Seharusnya ia memberi waktu agar mereka bisa mengatasi rasa kagetnya. Pikirannya bolak-balik antara rasa khawatir dan kata-kata yang disusun untuk menyapa ayahnya.

“Ayah, aku minta maaf. Aku tahu aku salah. Bukan salah Ayah, semuanya salahku. Ayah, bisakah Ayah memaafkan aku?”

Ia mengucapkan pikiran itu berulang-ulang dalam hati, kerongkongannya tercekat bahkan ketika melatihnya. Sudah bertahun-tahun ia tidak minta maaf pada siapapun. Bis melaju dengan lampu menyala sejak Bay City. Butiran kecil salju yang berjatuhan di trotoar terlindas ribuan ban, dan aspal beruap. Ia lupa segelap apa malam hari disini. Seekor rusa berlari menyeberang jalan dan bis menghindarinya. Sesekali, ada billboard. Tanda yang menunjukkan jaraknya ke Traverse City. Ya, Tuhan. Ketika bis akhirnya berbelok ke stasiun, rem udaranya mendesis memprotes, pengemudi mengumumkan dengan suara serak lewat mikrofon.

“Lima belas menit, saudara-saudara. Kita hanya berhenti selama itu di sini.”

Lima belas menit untuk memutuskan hidupnya. Ia memeriksa dirinya di cermin lipat, merapikan rambutnya, dan menjilat lipstik dari giginya. Ia melihat noda tembakau di ujung-ujung jarinya dan berpikir apakah orangtuanya akan melihatnya. Kalau mereka datang. Ia berjalan ke dalam terminal. Tidak tahu harus mengharapkan apa. Tidak satu pun dari adegan yang ia siapakan di pikirannya bisa mempersiapkannya untuk apa yang dilihatnya. Di sana, di atas kursi-kursi plastik terminal bis Traverse City, Michigan, berdiri sekitar empat puluh saudara, paman, bibi, sepupu, nenek, nenek buyut. Mereka semua memakai topi kertas pesta dan gulungan kertas yang bisa ditiup, dan di dinding terminal ditempel spanduk yang dibuat dengan komputer bertuliskan, “Selamat pulang kembali!”

Di tengah kerumunan penyambut, muncul ayahnya. Ia memandang dengan mata perih dengan air mata sepanas air raksa, dan memulai sapaan yang sudah dihafalkan, “Yah, aku minta maaf. Aku tahu....”

Ayahnya memotong. “Sst, Nak. Kita tidak punya waktu untuk itu. Tidak punya waktu untuk permintaan maaf. Kau akan terlambat ke pesta. Sebuah jamuan menunggumu di rumah.”

Katakan Dengan Bunga

Seorang pemuda masuk ke sebuah toko bunga. Dalam toko bunga tersebut terpampang tulisan yang sangat besar "KATAKAN DENGAN BUNGA".

"Tolong bungkuskan satu tangkai bunga mawar," kata pemuda itu kepada si penjaga toko.

"Hanya satu tangkai?" tanya si penjaga toko.

"Yap, hanya satu," kata si pemuda itu. "Karena aku adalah laki-laki yang tidak banyak bicara!"
Baca selengkapnya..

@bams
www.mbahroso-roso.blogspot.com

Kamis, 15 Oktober 2009

Persahabatan

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.

Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata, ”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.

Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.

Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar".

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka.

Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.

Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.

Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.

Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka. Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman, walaupun berarti kau mengembalikannya kepada yang mengirimnya kepadamu.

Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai lingkaran teman.

Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)

Renungan :Jika kau menerima pesan ini, ketahuilah bahwa ada orang yang bermaksud baik padamu dan bahwa dari dirimu ada juga orang yang kau kasihi. Jika kau terlalu sibuk untuk menyisihkan beberapa menit untuk meneruskan ini kepada orang lain dan berpikir, ”Saya akan melakukannya beberapa hari yang akan datang", lupakan saja, karena mungkin kau tidak akan pernah melakukannya.

Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan, dan lakukan secara bijaksana.

Yakinlah pada dirimu ketika berkata: ”Aku mencintaimu.

"Jika kau berkata: “Aku menyesal,”

tataplah mata lawan bicaramu.

Jangan permainkan harapan orang lain.

Mungkin kau bisa tersinggung, tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.

Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir. Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah, dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?"Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar mengandung banyak risiko.

Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.

Hargai dirimu.

Hargai orang lain.

Bertanggung jawablah atas tindakanmu. Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.

Tersenyumlah ketika menjawab tilpon, orang yang menilponmu akan mendengarnya dari suaramu.

Baca yang tersirat.

Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, mungkin saja itu keberuntunganmu.

*Persahabatan itu indah *

Selasa, 13 Oktober 2009

Perempuan yang Mencintai Suamiku

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik-baik saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makan pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal dua kali sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal-hal seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua di luarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main dengan anak-anak kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik-baik saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, di suatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya dibandingkan makan di rumah, dia kena typhoid dan harus dirawat di RS karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara seakan-akan waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat-kalimatnya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki-laki maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat-ingat 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario. Setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari tiga kali. Dia membelikan aku parfum baru dan mulai sering tertawa lepas. Tapi di saat lain, dia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar dan menyapa dengan suara riangnya,

Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? Tidak mau makan juga? Uhh… dasar anak nakal, sini piringnya,” lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba-tiba saja sepiring nasi itu sudah habis di tangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!
Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba-tiba, membawakan donat buat anak-anak, dan membawakan eggroll kesukaanku. Dia mengajakku jalan-jalan, kadang mengajakku nonton. Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu-lucu.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? Karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu apa yang bergejolak di hatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti Jakarta . Aku tidak pernah menyangka, hatiku pun akan mendung bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papanya dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?“
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku. Aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak-anakku.


Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh-sungguh mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik-konflik terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon-pohon beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan-hutan belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itulah yang aku rasakan.


Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki-laki yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa. Dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti: You are the only one in my heart.

Yours,Mario

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa-sisa uang belanja, lalu aku belikan sepeda motor untuk mengantar dan menjemput anak-anakku. Mario merasa heran karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam-macam merek tas dan baju terkenal. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku? Itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku!

Mario terus menerus sakit-sakitan dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura-pura tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.
Setahun kemudian…

Meisha membuka amplop surat-surat itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di kantormu akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika cintaku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah ketika kamu asyik bekerja dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..


Ternyata aku keliru….aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.


Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, “Kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? Dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku.“
Aku tidak perduli, dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.


Istrimu,
Rima


Di surat yang lain,

“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari ke dua bola matamu saat memandang Meisha……“

Di surat yang kesekian,

“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku. Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan , aku tidak lagi marah-marah padamu. Aku tidak lagi suka membanting-banting barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar memasak dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros dan selalu menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan aku selalu meneleponmu untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah……. Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..“

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu di sampingnya.
Di surat terakhir, pagi ini…

“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang ke rumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude Tati sampai aku kehujanan dan basah kuyup karena waktu pulang hujannya deras sekali dan aku hanya mengendarai sepeda motor.

Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran di matamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu. Inikah tanda-tanda cinta mulai bersemi di hatimu………?“

Jelita menatap Meisha lalu bercerita,

“Siang itu Mama menjemputku dengan motornya. Dari jauh aku melihat keceriaan di wajah mama. Dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah-marah kepadaku tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya di seberang jalan. Ketika mama menyeberang jalan, tiba-tiba mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……“

Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah-marah dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba-tiba aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda-tanda aku mulai mencintainya?


Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku tapi karena dia belahan jiwaku….


Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk di samping nisan Rima. Di wajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Jakarta , 7 Januari 2009
(dedicated to my friend….may you rest in peace…)

Sabtu, 10 Oktober 2009

The Reason why I Love You....

Lady: Why do u like me? Why do u love me?
Man : I can't tell the reason... But I really like u...
Lady: U can't even tell me the reason... How can u say u like me? How can u say u love me?
Man : I really don't know the reason, but I can prove that I love u.
Lady: Proof ? No! I want u to tell me the reason. My friend's boyfriend can tell her why he loves her, but not u!
Man : OK...OK !!! Erm...because u are beautiful, because your voice is sweet, because u are caring, because u are loving, because u are thoughtful, because of your smile, because of your every movements...



Unfortunately, a few days later, the Lady met with an accident and became
comma. The Guy then placed a letter by her side, and here is the content :

Dearest,
Because of your sweet voice that I love u...Now can u talk? No! Therefore I cannot love u.
Because of your care and concern then I like u... Now that u cannot show them, therefore I cannot love u.
Because of your smile, because of your every movements that I love u...
Now can u smile? Now can u move? No, therefore I cannot love u...
If love needs a reason, like now, there is no reason for me to love u anymore. Do loves need a reason?
NO! Therefore, I still love u... And love doesn't need a reason...

"When loving someone... never regret what u do... only regret what u didn't do"
If God brings u to it...He will bring u through it...

@ Bintan - Jogja
www.mbahroso-roso.blogspot.com

Jumat, 09 Oktober 2009

The Power of Your Actions

One day, when I was a freshman in high school, I saw a kid from my class walking home from school. His name was Kyle. It looked like he was carrying all of his books. I thought to myself, "Why would anyone bring home all his books on a Friday? He must really be a nerd." I had quite a weekend planned (parties and a football game with my friend the following afternoon), so I shrugged my shoulders and went on.

As I was walking, I saw a bunch of kids running toward him. They ran at him, knocking all his books out of his arms and tripping him so he landed in the dirt. His glasses went flying, and I saw them land in the grass about ten feet from him. He looked up and I saw this terrible sadness in his eyes.

My heart went out to him. So, I jogged over to him, and as he crawled around looking for his glasses, I saw a tear in his eye.
I handed him his glasses and said, "Those guys are jerks. They really should get lives.
He looked at me and said, "Hey, thanks!" There was a big smile on his face. It was one of those smiles that showed real gratitude. I helped him pick up his books, and asked him where he lived. It turned out he lived near me, so I asked him why I had never seen him before. He said he had gone to private school before coming to this school.

I would have never hung out with a private school kid before. We talked all the way home, and I carried his books. He turned out to be a pretty cool kid. I asked him if he wanted to play football on Saturday with me and my friends. He said yes. We hung all weekend and the more I got to know Kyle, the more I liked him. And my friends thought the same of him. Monday morning came, and there was Kyle with the huge stack of books again. I stopped him and said, "Damn boy, you are gonna really build some serious muscles with this pile of books everyday!". He just laughed and handed me half the books. Over the next four years, Kyle and I became best friends.

When we were seniors, we began to think about college. Kyle decided on Georgetown, and I was going to Duke. I knew that we would always be friends, that the miles would never be a problem. He was going to be a doctor, and I was going for business on a football scholarship. Kyle was valedictorian of our class.

I teased him all the time about being a nerd. He had to prepare a speech for graduation. I was so glad it wasn't me having to get up there and speak.

Graduation day arrived - I saw Kyle and he looked great. He was one of those guys that really found himself during high school. He filled out and actually looked good in glasses. He had more dates than me and all the girls loved him!

Boy, sometimes I was jealous. Today was one of those days. I could see that he was nervous about his speech. So, I smacked him on the back and said, "Hey, big guy, you'll be great!"

He looked at me with one of those looks (the really grateful one) and smiled. "Thanks," he said. As he started his speech, he cleared his throat, and began. "Graduation is a time to thank those who helped you make it through those tough years. Your parents, your teachers, your siblings, maybe a coach... but mostly your friends. I am here to tell all of you that being a friend to someone is the best gift you can give them. I am going to tell you a story."

I stared at my friend in disbelief as he told the story of the first day we met. He had planned to kill himself over the weekend. He talked of how he had cleaned out his locker so his Mom wouldn't have to do it later and was carrying his stuff home. He looked hard at me and gave me a little smile. "Thankfully, I was saved. My friend saved me from doing the unspeakable."

I heard the gasp go through the crowd as this handsome, popular boy told us all about his weakest moment. I saw his Mom and dad looking at me and smiling that same grateful smile. Not until that moment did I realize its depth.

Never underestimate the power of your actions. With one small gesture you can change a person's life. For better or for worse. God puts us all in each other's lives to impact one another in some way. Look for God in others.

"Friends are angels who lift us to our feet when our wings have trouble remembering how to fly."


Thanks

Humor: Babi Makan Apa

Pada suatu hari datang petugas dinas kesehatan untuk memeriksa babi-babi disebuah peternakan. Maka bertanyalah petugas itu kepada pengusaha peternakan, “Tolong dijelaskan babi-babi ini dikasih makan apa saja ?”.

Pengusaha itu menjawab, “You tahulah… babi-babi ini setiap hali owe kasih sisa-sisa makanan sajalah…”.

“Wah , engga boleh donk. Mana sehat ?!?”, gertak petugas.

Pengusaha mulai kesal tahu maksud si petugas ini, “Okelah nanti owe pebaiki. sekalang ini ceban buat you beli loko.”

Petugas pergi dengan senang dapat sepuluh ribu. Sebulan kemudian datang petugas dengan pertanyaan yang sama. Pengusaha itu kali ini menjawab, “You tak pelu takut lah… babi-babi sudah owe kasih makan sedap-sedap setiap hari…”

“Wah gimana sich…rakyat masih banyak yang kelaparan koq babi dikasih makan enak !!!”, kembali petugas menjawab dengan muka garang.

Sekali lagi petugas kena disogok dengan cebanan lalu pergi. Sebulan berikutnya datang lagi si petugas ini, “Sekarang saya musti periksa dengan seteliti-telitinya, babi-babi ini dikasih makan apa saja?”

Dengan tegas dan nada keras si pengusaha menjawab, “Owe puciiing.. dikasih makan ini salah, dikasih makan itu salah…. Sekalang tiap babi owe kasi goceng-goceng sulu cali makan sendili-sendili dilual..”

@ Bams
www.mbahroso-roso.blogspot.com

Rabu, 07 Oktober 2009

Cinta Dan Kasih

Kalau engkau terperangkap olehnya, cinta itu menjadi kematian bagimu. Cinta bagai misteri, datang dan pergi tanpa permisi. Anda tak perlu mencarinya karena cinta akan datang dengan sendiri. Anda tak dapat membelinya karena cinta tak dapat dihargai.

Cinta akan lahir dengan sendirinya tanpa kita ketahui kapan, dan tanpa kita ketahui kepada siapa. Jika suatu hari pasangan Anda mengatakan " Aku tak mencintaimu lagi. " Let it go. Biarkan berlalu karena cinta tak dapat dipaksakan. Jika dipaksakan cinta tersebut layaknya sebuah bom waktu, yang akan meledak menjadi kebencian. Let it go.

Cinta akan datang kembali kepada Anda suatu waktu, mungkin dari orang yang pernah Anda cintai atau dari seseorang lainnya, Tuhan tak akan membiarkan Anda sendirian.

Lalu bagaimana dengan perasaan Anda yang ditinggalkan cinta?

Simpanlah dalam-dalam cinta tersebut. Kenanglah sebagai bagian dari masa lalu.

Menangislah jika perlu. Berbahagialah karena Anda pernah dicintai, berbahagia karena cinta pernah singgah di hati Anda.

Bagaimana jika cinta hilang dalam sebuah perkawinan?
Dalam suatu perkawinan cinta adalah cinta yang harus dipertanggungjawabkan, kepada Tuhan dan kepada suami atau istri dan kepada anak ( jika ada ). Anda tak dapat pergi begitu saja dengan mengatakan " Aku tak mencintai kamu lagi." Dalam sebuah perkawinan " Anda " adalah dua yang menjadi satu. " Anda " adalah suami/istri dan anda sendiri. Jangan turuti kemauan anda tapi turuti kemauan "Anda". Bagi Anda yang mencintai, ubahlah makna cinta menjadi KASIH.

Cinta itu bersemayam di dalam hati ( bukan di otak atau pikiran ), jika hati anda penuh dengan kasih, cinta tak akan pernah hilang dari diri Anda.

Kasih itu indah
Kasih tidak membuat cemburu
kasih itu menerima apa adanya dan memberi yang ada
kasih itu komitmen sehingga seseorang yang mempunyai kasih tak akan melupakan cintanya
kasih itu murah hati bukan murah cinta ( dalam hubungan asmara )
kasih itu rendah hati bukan merendahkan cinta
kasih itu mengampuni dan memaafkan
kasih adalah cinta sejati karena berasal dari Sang Pencipta.

Tanamkan kasih di dalam hati Anda sejak awal maka cinta Anda tak akan hilang.
Tanamkan kasih maka Anda akan bertahan jika kekasih Anda mengatakan, " Aku tak mencintaimu lagi. " ( Berat memang, apalagi jika kita masih mengasihi dia ).

Jika Anda dan pasangan Anda memiliki kasih, Anda berdua boleh berujar :
" Orang ke tiga ? Siapa takuttt................"

@bams
WWW.Mbahroso-roso.blogspot.com

Senin, 28 September 2009

Pakai Batik ya tanggal 2 October 2009

Pakai Batik Yuk!! Tanggal 2 October 2009
Teman, UNESCO sudah akan menetapkan batik sebagai salah satu salah satu warisan budaya tak benda (intangible heritage) loh!!!.Berdasarkan pernyataan resmi dari Sekretarat Warisan Budaya Takbenda UNESCO, berkas nominasi batik Indonesia telah lengkap dan selanjutnya menunggu hasil evaluasi subsidiary body yang bertemu dalam sidang tertutup di Paris tanggal 11-15 Mei 2009.Dan telah ditetapkan pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan BATIK sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis!Jadi...ayo kita pakai batik pada tanggal 2 Oktober nanti, untuk menunjukkan rasa bangga kita pada dunia!Aman deh warisan batik kita sebagai budaya bangsa INDONESIA..yg lain menyusul..

Salam "Iman-Indonesia Mandiri"
www. Iman-Indonesiamandiri.blogspot.com

Sabtu, 26 September 2009

Saya Belajar

Saya belajar apa yang saya anggap terbaik, bukan tentu yang terbaik dari-Nya. Dan sebaliknya, yang terbaik dariNya belum tentu kita senangi. Teruslah bersyukur kepada-Nya atas semua nikmat dan karunia-Nya. Manusia hanya dapat terus berdoa dan berusaha untuk mendapat yang terbaik dari-Nya.
Saya belajar seberat apa pun cobaan yang diberikan oleh-Nya, pada akhirnya akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab dan berguna. Syukurilah seluruh anugerah-Nya dengan hati ikhlas dan tulus. Everything happens, happens 4 a reasons.
Saya belajar bahwa kedewasaan itu lebih berkaitan dengan berapa banyak pengalaman yang kita miliki dan apa yang kita pelajari dari pengalaman tersebut, dan kurang berkaitan dengan telah berapa tahun usia kita.
Saya belajar walaupun kita berpikir tidak ada lagi yang dapat kita berikan dan lakukan, ketika seorang teman kesusahan dan membutuhkan kita, kita akan selalu menemukan kekuatan dan jalan untuk terus menolong.
Saya belajar jangan membandingkan diri sendiri dan kesusahan kita dengan orang lain, karena masing-masing kita berbeda.
Saya belajar bahwa latar belakang & lingkungan mempengaruhi pribadi saya, tapi kita tetap bertanggung jawab & menentukan masa depan kita sendiri.
Saya belajar bahwa saya harus bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan, tidak peduli bagaimana perasaan kita.
Saya belajar bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya dapat berlaku sesuka hati saya tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Saya belajar bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...
Saya belajar bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya....
Saya belajar jangan menilai orang dari penampilannya saja, itu bisa menipu. Bicara dan kenalilah orang tersebut lebih mendalam. Setiap orang memiliki kelebihan dan kebaikannya masing-masing,meskipun tidak ada orang yang sempurna di dunia.
Saya belajar di saat susah lebih terlihat mana teman sejati dan bukan.
Saya belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda yang sama, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda....
Saya belajar bahwa saya tidak dapat merubah orang yg saya sayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri....
Saya belajar bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa saat saja untuk menghancurkannya...
Saya belajar bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...
Saya belajar hanya karena 2 orang berbeda pendapat dan tidak terlihat mesra, bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, mencintai & setia. Dan hanya karena mereka selalu sependapat dan terlihat mesra, bukan berarti mereka selalu saling menyayangi, Mencintai & saling setia.
Saya belajar bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati...
Saya belajar bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak menyayangi saya....
Saya belajar bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain menyayangi saya. Saya hanya dapat menunjukkan & melakukan sesuatu untuk orang yang saya sayangi... selanjutnya terserah mereka

Bams
www. Mbahroso-roso.blogpsot.com

Kamis, 24 September 2009

Terjatuh dan Tak Bisa Bangkit Lagi

Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kita tidak membutuhkan bakat khusus untuk menyerah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku berhenti!" Faktanya, jalan menuju keputusasaan dan kekecewaan yang kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil. Kekecewaan memunyai definisi "gagal untuk memenuhi atau memuaskan harapan dan keinginan", dengan kata lain, ketika kita menentukan diri kita untuk berharap akan sesuatu dan harapan itu tidak terpenuhi, kita menjadi kecewa. Kita merasa tertipu atau dikhianati.

Marilah kita hadapi kenyataan, tidak ada seorang pun dari antara kita yang akan pernah sampai ke tempat di mana kita tidak pernah lagi mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa berharap untuk terlindung atau kebal dari setiap hal kecil. Kekecewaan adalah salah satu fakta dari kehidupan yang harus dihadapi oleh semua orang. Sering kali banyak orang membiarkan kekecewaan mereka terus menumpuk dan akhirnya menjadi terpuruk tanpa mengerti apa penyebabnya. Mereka kelihatannya tampak baik-baik saja, tapi sekarang mereka jatuh terbaring di jalan kehidupan tanpa tahu bagaimana terjadinya dan apa sebabnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa masalah besar yang menghancurkan mereka ini dimulai sudah lama sebelumnya dengan beberapa kekecewaan kecil yang gagal mereka selesaikan.

Rasa sakit yang mendalam tidak datang begitu saja dari kekecewaan yang besar, seperti ketika kita gagal mendapatkan pekerjaan atau promosi yang kita inginkan. Rasa sakit emosional yang dalam bisa datang dari beberapa gangguan dan frustasi kecil. Itulah mengapa kita perlu tahu bagaimana caranya mengatasi kekecewaan kecil sehari-hari dan memunyai perspektif yang benar terhadap semua itu. Jika tidak, mereka dapat menjadi tidak terkendali dan meledak melebihi batasan.

Contohnya, bayangkan Anda memulai hari Anda dengan rencana dan jadwal di kepala Anda, dan Anda sudah cukup frustrasi dengan itu. Dalam perjalanan Anda ke kantor, jalanan yang macet membuat Anda terlambat. Lalu, ketika Anda akhirnya mulai bekerja, Anda mendengar seseorang di kantor menyebarkan gosip tentang Anda. Anda membuat kopi untuk menenangkan diri Anda, tapi kopinya tak sengaja tertumpah di baju Anda, yang hanya membuat masalahnya semakin rumit karena Anda akan menghadiri pertemuan (meeting) dengan atasan dan Anda tidak punya waktu untuk berganti pakaian!

Menghadapi hal-hal itu satu persatu secara terpisah memang terasa mengganggu, tapi ketika mereka semakin menumpuk, itu akan menjadi tak tertahankan. Lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Anda mendapat laporan dari dokter tentang sesuatu hal yang tidak Anda harapkan. Dan di puncaknya, tunangan Anda menelpon, mengancam untuk membatalkan pernikahan Anda dengannya walaupun semua undangan telah dikirim! Bagaimana Anda akan menanggapinya? Apakah Anda akan tetap beriman, atau menemukan diri Anda penuh ketakutan dan sedang mengarah menuju kekecewaan dan keputusasaan? Semua kekecewaan dan frustasi kecil terhadap kemacetan, gosip di kantor, dan kopi yang tertumpah telah menjadi sebuah bencana. Dan ketika Anda menghadapi beberapa masalah serius seperti penyakit atau hubungan yang gagal, Anda menemukan diri Anda tidak siap untuk menghadapi semua itu. Jadi Anda terjatuh, menuju ketiadaan pengharapan dan keputusasaan.

Apa yang Anda lakukan saat kekecewaan datang? Saat kekecewaan memberatkan Anda seperti sebuah batu besar, Anda bisa membiarkannya menekan Anda sampai Anda merasa patah semangat, bahkan menjadi benar-benar menyerah, atau Anda bisa menggunakannya sebagai batu loncatan kepada hal-hal yang lebih baik. Belajarlah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri. Anda bisa melakukannya! Hadapi kekecewaan dan cepatlah membuat penyesuaian yang dibutuhkan untuk menangani situasi itu. Tuhan memunyai hal-hal yang lebih baik untuk Anda, dan Tuhan akan menolong Anda. Tuhan akan mengatakan "...Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Daripada berkonsentrasi pada semua masalah Anda dan menjadi putus asa, arahkan fokus Anda kepada Tuhan dan renungkan janji-janji-Nya kepada Anda. Anda mungkin telah terjatuh, tapi Anda tidak harus tetap tergeletak. Tuhan selalu siap, mau, dan mampu untuk mengangkat Anda kembali. Bangkitlah, walaupun itu berarti Anda membutuhkan waktu dan proses.

Semua Kembali PadaNya.....

@Boim
www.Mbahroso-roso.blogspot.com

Selasa, 22 September 2009

Ma, Lihatlah Kueku

Hari ini ulang tahun pernikahan papa dan mama. Sejak sore mereka pergi dan akan makan malam di luar. Aku ingin membuat kue tart dari resep yang kudapat di sebuah majalah. Setelah dua belas tahun, inilah pertama kalinya aku belajar membuat kue.

Aku akan mencoba membuat kue terbaik untuk kupersembahkan kepada papa dan mama di hari istimewa ini. Aku sudah membeli semua bahan yang diperlukan dan begitu mobil yang dikendarai apa dan mama keluar dari pagar rumah, aku segera berlari ke dapur untuk membuat kue.

Aku sangat sibuk dengan kueku sehingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hari sudah malam dan mungkin sebentar lagi papa dan mama akan pulang. Aku mengangkat kueku dari oven. Aku mencicipinya dan lapisan luarnya terasa agak pahit karena gosong.

Aku menarik nafas sambil memandang dapur yang berantakan. Blender dan mixer yang kotor, ada tepung yang bertaburan di lantai dan meja, ditambah lagi dengna mangkok-mangkok kotor yang belum sempat kubereskan, dan sebagainya.

Mana yang lebih dahulu harus kukerjakan, apakah menyelesaikan lapisan coklat di kueku atau membereskan dapur yang berantakan. Akhirnya aku memutuskan untuk menyelesaikan kueku. Ketika kueku selesai, aku mendengar suara mobil memasuki halaman rumah.

Aku segera mematikan lampu dan berharap ketika papa dan mama masuk ke dapur akan senang dengan kejutanku. Benar saja, papa dan mama berjalan berdampingan menuju dapur dan ketika mereka sampai di pintu, aku menyalakan lampu sambil berteriak, “SURPRISE …!”

Mereka tersenyum dan aku memeluk mereka sambil mengucapkan selamat atas pernikahan indah mereka. Namun beberapa saat kemudian raut wajah mama berubah dan mama menjadi marah. “Coba lihat, apa yang sudah kau perbuat di dapur ini sehingga sangat berantakan. Sudah berapa kali mama katakan kepadamu untuk segera merapihkan sendiri segala sesuatu yang sudah kau buat menjadi kacau”

“Tetapi Ma …”

Belum sempat aku menjelaskan semuanya, mama sudah berpaling berjalan menuju kamarnya sambil berkata, “Seharusnya mama mengawasimu merapikan semua ini sekarang juga, tetapi sekarang mama sedang kesal. Besok pagi mama mau semuanya sudah rapih.”

“Sayang, coba lihat ke meja itu,” kata papa mencoba meredakan amarah mama.

“Aku tahu bahwa meja itu juga sangat berantakan dan aku juga tidak akan tahan melihatnya,” kata mama sambil berjalan.

Aku dan papa hanya terdiam. Aku menangis dan memeluk papa sambil berkata, “Pa, bahkan mama tidak melirik sedikit pun ke kue itu.”

Papa membelai rambutku sambil berkata, “Sayang, banyak orang tua menderita penyakit situational timberculer glaucoba - ketidakmampuan melihat gambaran secara menyeluruh karena terpengaruh oleh hal-hal kecil, dan itu yang terjadi kepada mama. Besok setelah mama tahu kau membuat kue untuknya, hatinya pasti akan terharu.”

Kita seringkali gagal melihat motivasi baik yang terbungkus oleh suatu keadaan yang buruk. Situational timberculer glaucoba membutakan kita sehingga kita tidak bisa melihat bentuk cinta kasih atau penghargaan yang dipersiapkan oleh orang-orang yang kita kasihi. Ada seorang ibu yang mencubit anaknya hingga memar karena anaknya memecahkan dua buah piring yang akan dicucinya. Manakah yang lebih berharga, terbentuknya kerajinan anak atau harga dua buah piring yang pecah itu ?

Jangan lukai perasaan orang yang kita kasihi karena hal-hal yang kecil, telusuri motivasi awal mereka ketika melakukan suatu hal kemudian bimbing mereka untuk melakukannya dengan cara yang lebih baik.

@Bams
www.mbahroso-roso.blogspot.com

Rabu, 29 Juli 2009

If Love Need a reason...

Lady : Why do you like me..? Why do you love me?

Man : I can 't tell the reason.. but I really like you..

Lady : You can't even tell me the reason... how can you say you like me? How can you say you love me?

Man : I really don't know the reason, but I can prove that I love you.

Lady :Proof? No! I want you to tell me the reason. My friend's boyfriend can tell her why he loves her but not you!

Man : Ok..ok!!! Erm...

because you are beautiful,
because your voice is sweet
,because you are caring,
because you are loving,
because you are thoughtful,
because of your smile,
because of your everymovements.T
he lady felt very satisfied with the answer.
Unfortunately, a few days later, the Lady met with an accident and became comma.
The guy then placed a letter by her side, and here is the content:
Darling,Because of your sweet voice that I love you...

Now can you talk? No! Therefore I cannot love you.Because of your care and concern that I like you..

Now that you cannot show them, therefore I cannot love you.

Because of your smile, because of your every movements that I love you..

Now can you smile? Now can you move? No, therefore I cannot love you...
If love needs a reason, like now,
there is no reason for me to love you anymore.

Does love need a reason? NO! Therefore, I still love you...
And love doesn't need a reason.

"Sometimes the best and the most beautiful things in the world cannot be seen, cannot betouched, but can be felt in the heart."

Selasa, 28 Juli 2009

Pemecahan Masalah

Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit. Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :

1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan disebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia? Mereka menggunakan pensil!.

3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve. Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".

Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada berfokus pada masalah.

Ayah Maafkan Aku

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.

Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ….

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"…jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…"Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok
Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang.

Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…..

Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…,
Namun…, si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

www.bsoeroso.blogspot.com

Minggu, 26 Juli 2009

Elang, Kelelawar, Lebah

  • Elang.
    Bila Anda menempatkan seekor elang dalam satu sangkar berukuran 1.80 x 2.40 m2 sedangkan atasnya sama sekali terbuka, burung itu, walaupun mampu terbang, akan tetap tinggal sebagai burung dalam kurungan. Pasalnya adalah bahwa seekor elang kalau akan mulai terbang dari atas tanah, ia akan berlari dulu sejauh 3.00 sampai 5.00 meter, sebelum ia terbang ke angkasa.
    Tanpa ruang untuk berlari, yang memang menjadi kebiasaannya, ia bahkan tidak akan berusaha sedikitpun untuk terbang, melainkan tetap menjadi tawanan seumur hidupnya dalam suatu sangkar tanpa tutup di atasnya.
  • Kelelawar.
    Kelelawar yang biasa berterbangan kian-kemari di malam hari. Ia merupakan seekor binatang cekatan dan gesit. Namun iapun tak dapat terbang dari suatu permukaan yang rata. Bila ia ditempatkan di lantai atau tanah yang datar, satu-satunya yang ia dapat lakukan adalah menyeret kakinya bila bergerak, sama sekali tak berdaya, dan mungkin juga mengalami kesakitan, sampai ia mencapai suatu tempat dengan ketinggian di mana ia dapat take-off ke udara dengan cepat.
  • Lebah.
    Seekor tawon besar, bila di masukkan dalam sebuah gelas minum yang terbuka dari atas, akan selalu berada di tempat yang sama sampai dia mati, kecuali bila dikeluarkan dari tempat itu. Ia tidak pernah menyadari bahwa bagian atas yang terbuka itu merupakan jalan keluar menuju kebebasan. Sebaliknya, ia selalu mencari jalan keluarnya melalui bagian samping, dekat dengan alasnya. Ia selalu berusaha untuk mencari jalan keluar yang tak pernah ada, sehingga ia akhirnya menghancurkan diri sendiri.

Manusia di dalam banyak hal, manusia seperti elang, kelelawar atau lebah. Kita senantiasa bergumul dengan masalah-masalah dan keputus-asaan kita, dan tidak pernah sadar bahwa apa yang kita perlukan adalah hanya menengadah ke atas.

5 Bola

“Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kitaharus menjaga agar kelima bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata “Pekerjaan” hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi empat bola lainnya Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya. Bagaimana caranya ?

Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.

Jangan tetapkan tujuan dan sasaran Kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya Kita yang mengerti dan dapat merasa “Apa yang terbaik untuk kita”

Jangan mengganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.

Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di ‘masa lampau’ atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.

Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

Jangan berusaha untuk mengunci Cinta memasuki hidupmu dengan berkata, “Tidak mungkin saya temukan”. Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya “sayap”.

Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa dari mana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita.

Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu Pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat Kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat. Hidup bukanlah pacuan melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati.

Dan akhirnya resapilah :

MASA LALU adalah SEJARAH,
MASA DEPAN merupakan Misteri dan
SAAT INI adalah KARUNIA.
Itulah kenapa dalam bahasa Inggris saat ini disebut “The Present”.

www.mbahroso-roso.blogspot.com

Jumat, 24 Juli 2009

Hari Anak Nasional: Temukan dan Kembangkan Talentanya!

Mendidik anak rasanya amat sulit. Jauh lebih sulit daripada bekerja di kantor. Kesabaran dan kreativitas dalam mengembangkan minat mereka tidak memiliki waktu libur ataupun cuti. Ketakutan akan masa mendatang dengan kemampuan orang tua untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang sesuai terasa jadi beban yang menghimpit.

Hari ini Indonesia merayakan Hari Anak Nasional. Bagi saya masa depan anak Indonesia terletak di dalam kemampuan bangsa menyediakan pendidikan bagi anak-anak bangsa (baca artikel "Ngontrak di Tanah Sendiri").

Baru-baru ini saya sempat bertemu dengan Bapak Iqbal Thahir yang membuka Konservatori Musik Iqbal Thahir di BSD. Beliau sempat mengutarakan keprihatinan akan pendidikan anak Indonesia. Tidak semua anak Indonesia berbakat pada pelajaran eksakta. Demikian juga tidak semua anak senang dengan pelajaran menghafal. Salah satu kelemahan pelajaran sekolah kita memang terletak pada tuntutan menghafal yang cukup tinggi.

Kami membicarakan betapa teman-teman sekolah yang dahulu tampak biasa-biasa saja secara akademis ternyata banyak yang kemudian menonjol di dalam bidang pekerjaan yang diminatinya. Betapa nilai akademis hanya tinggal sekedar nilai bila dalam penerapannya tidak dilaksanakan dengan hati.

Ada kecenderungan dari orang tua zaman sekarang untuk memperkuat anak secara akademis. Sejak dari KB (Kelompok Bermain) maupun TK (Taman Kanak-kanak) anak-anak kota besar sudah mulai terbebani dengan les atau bimbingan belajar. Cukup banyak orang tua yang memilih les yang hanya berhubungan dengan kemampuan akademis semata.

Sebenarnya setiap anak memiliki talenta masing-masing. Tugas utama orang tua dan pendidiknya untuk menemukan dan mengasah talenta tersebut. Dukungan orang tua, pendidik dan lingkungan anak sangat menentukan dalam memotivasi anak memperkuat talentanya.

Saya sudah melihat film yang menceritakan kisah He Ah Lee, pianis dengan hanya empat jari (baca artikel "Kebesaran Hati Ibu Mampu Mengubah Derita Anak"). Ternyata ibunya dengan berurai air mata terpaksa ikut mengajarkan disiplin kepada anaknya untuk terus berlatih. Di satu pihak sang ibu sedih karena melihat penderitaan sang anak saat berlatih piano (tangan dan kakinya sampai luka-luka), tapi di lain pihak ia tahu ini adalah talenta sang anak yang perlu dikembangkan.

Baik Rudy Hartono maupun Susi Susanti pasti memiliki dukungan dan dorongan yang cukup sehingga bisa mencapai prestasi mereka. Bakat tinggi dari Mira Lesmana dan Indra Lesmana berbuah dengan cepat karena sejak awal mereka sudah memperoleh pemupukan yang tepat.

Tetapi dorongan dan pemupukan talenta anak harus tetap dalam koridornya sebagai hak anak atas pendidikan. Bukan sebaliknya menjadi landasan eksploitasi terhadap bakat anak. Keseimbangan terhadap hak dan kewajibannya akan membantu membentuk anak yang mandiri. Semuanya tentu berjalan sesuai dengan waktu yang sesuai dengan umurnya. Kak Seto, psikolog yang berkecimpung di bidang pendidikan dan Hak Anak, pernah mengingatkan: "Jangan lupa bahwa anak bukan miniatur orang dewasa!".

Sementara itu kesulitan yang muncul terasa semakin kompleks: antara tuntutan untuk menyediakan kebutuhan finansial, tuntutan untuk menyediakan waktu dan perhatian terhadap anak, tuntutan untuk turut serta mengawasi perkembangan dan pergaulan anak supaya bisa menjadi manusia yang dewasa (secara fisik dan rohani, secara logika dan emosional). Semoga semua kesulitan ini tidak mengalahkan kita dalam mencari dan mengembangkan talenta anak Indonesia. Bukan sekedar bagi anak-anak yang secara biologis bergantung kepada kita sebagai orang tuanya, tapi juga kepada anak-anak yang terpinggirkan oleh sistem dan kondisi lingkungannya.

Selamat Hari Anak Nasional!

Bahaya Sate dan Mie Instan versus Timun

Siapa yang tidak tergiur akan kelezatan sate, apakah itu sate kambing, sate ayam, ataupun sate padang dan beraneka ragam makanan lainnya yang bersumber dari air tawar ataupun hasil laut seperti ikan mas, ikan kakap, baronang, cumi, kepiting dan teman-temannya, ditambah sedikit lalapan dan sambal yang pedas. Mmmm sangat menarik bukan ?? Dan tentu saja untuk menemukan jenis makanan tersebut di Jakarta khususnya tidaklah susah, bila kita perhatikan banyak sekali di jalanan yang mencoba menjajakan jenis makan tersebut. Akan tetapi berhati-hatilah bila Anda adalah pengemar jenis makan tersebut, karena penyakit kanker sudah mengintai kita.

Pada umumnya untuk membakar makanan tersebut biasanya digunakan arang, ternyata di sinilah awal penyakit kanker tersebut bermula. Karena begitu makanan tersebut dibakar menggunakan arang yang mengandung zat karbon, maka pada makanan tersebut sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Tetapi tidak usah takut, bagi Anda pengemar makanan tersebut dapat mengatasinya dengan memakan timun, karena sate yang dibakar tersebut mengandung zat karsinogen (penyebab kanker) dan timun mempunyai anti karsinogen.

Bagi para pengemar mie instan, ternyata di dalam mie tersebut terkandung lilin yang berfungsi untuk melapisi mie instant (mungkin itu juga yah yang menyebabkan mie tidak lengket satu dengan yang lainnya). Pernah rekan saya bereksperimen dengan cara menyimpan kuah hasil olahan mie instan selama 3 hari, dan ternyata memang terbukti ditemukan zat seperti lilin.

Bagi anda pengemar mie instan, mungkin kini saatnya untuk berhati-hati mengkonsumsi mie tersebut, karena tubuh kita membutuhkan waktu 2 – 3 hari untuk membersihkan zat lilin tersebut. Dan saya juga biasanya kalau mengkonsumsi mie instan, selalu membuang air hasil rebusan dan menggantinya dengan air hangat yang baru. (untuk meminimalkan zat lilin yang masuk)

Dan masih banyak zat-zat berbahaya lainnya yang mengintai kita dan terbilang mudah menemukannya.

So…. Be careful aja kali yah..

Selasa, 21 Juli 2009

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".

"Jika Kau menginginkan cinta dari seseorang,

tunjukan cintamu Cinta

tidak membutuhkan keraguan, Tunjukan saja !!"

POHON

Alasan mengapa orang2 memanggilku "Pohon" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 orang wanita ketika aku masih di SMA. Ada satu wanita yang aku sangat aku cintai, tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak memiliki wajah yang cantik, tubuh yang sexy, dsb, dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya yang innocent, imutnya, aku menyukai kepandaiannya dan kekuatannya. Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia yang sangat biasa dan tidak serasi untukku. Aku juga takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku juga takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya. Aku merasa dia adalah "sahabatku" dan aku akan memilikinya tiada batasnya dan aku tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis2 lain, dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.

Ketika aku mencium pacarku yan kedua, dan terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata "lanjutkan saja" dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak .. dan merah ..

Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis, but aku tertawa dengannya seharian. Ketika semuanya telah pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tau bahwa aku kembali dari latihan sepakbola untuk mengambil sesuatu di kelas, dan aku melihatnya menangis selama sejam-an.

Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau bahwa dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku juga sedih.

Ketika aku putus dengan pacarku yang ke 5, aku mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ada sesuatu yang ingi dia katakana pada ku. Aku cerita padanya tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tau pria itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik.

Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatinya aku, tapi hanyabisa tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika aku sampai dirumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat didadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun tidak bisa.

Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Ketika upacara kelulusan, aku membaca SMS di Handphoneku. SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis.

SMS itu berbunyi, "Daun terbang karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".


DAUN

Selama SMA, aku suka mengoleksi daun2, kenapa? Karena aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggaliselama ini membutuhkan banyak kekuatan.

Selama 3 thn di SMA, aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, Aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya - CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan.

Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.

Aku menyukainya dan aku tau bahwa dia juga menyukaiku, but mengapa dia tidak mau mengatakannya? Sejak dia mencintaiku, mengapa diatidak yang memulainya dulu untuk melangkah?

Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku selalu sakit. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sakit.

Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik ? diluar perlakuannya hanya untuk seorang teman.

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tau kesukaannya, kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui. Kau tidak mengharapkan aku seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?

Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberiknya perhatian, menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telphonenya setiap malam, mengharapkannya untuk mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apapun dia, dia pasti meluangkan waktunya untuk ku.

Karena itu, aku menunggunya. 3 tahun cukup berat utnuk kulalui dan aku mau menyerah. Kadang aku berpikir untuk tatap menunggu. Luka dan Sakit hati, dan dilemma yang menemaniku selama 3 tahun ini.

Ketika diakhir tahun ke3, seorang pria mengejarku dia adalah adik kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Dari penolakan2yang telah ditunjukkan, aku merasa bahwa aku ingin memberikan dia ruang kecil dihatiku.

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil dihatiku.

Aku tau Angin ini akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik. Akhirnya Aku meninggalkan Pohon, tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.

"Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya untuk tinggal"

ANGIN

Karena aku menyukai seorang gadis bernama Daun, karena dia sangat bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi Angin yang kuat.

Angin akan meniup Daun terban jauh. Ketika aku pertama kalinya, ketika 1 bulan setelah aku pindah sekolah. I melihat seorang memperhatikan kami bermain sepakbola. Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon. Ktika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu dimatanya. Ketika Pohon melihat kearah Daun, ada senyum dimatanya. Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang suka melihat Pohon. Satu hari, diatdk tampak, aku merasakan kehilangan.

Seniorku juga tidak ada saat itu, Aku pergi ke kelas mereka, melihat seniorku sedang memperhatikan daun. Air mata mengalir dimata daun ketika Pohon pergi, besoknya, aku melihat Daun ditempatnya yang biasa, memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Menulis catatan dan memberikan kepadanya. Dia sangat kaget.

Dia melihat kearahku, tersenyum dan menerima catatanku. Besoknya,dia datang, menghampiriku dan memberiku catatan.

Hati daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena daun tidak mau meninggalkan Pohon. Aku melihat ke arahnya dengan kata2 tersebut dan pelan dia mulai berkata padaku danmenerima kehadiranku dan telp ku.

Aku tau orang yang dia cintai bukan aku,tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukai aku. Selama 4 bln, I telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya. Setiap kali dia mengalihkan pembicaraan .. tapi aku tidak menyerah, aku memutuskan untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku. Aku bertanya," apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?", dia berkata, "aku mengengadahkan kepalaku".

"Ah?" Aku tidak percaya apa yang aku dengar."Aku mengengadahkan kepalaku" dia berteriak. Aku meletakkan telp, berpakaian dan naik taxi ketempat dia, dan dia membuka pintu aku memeluknya kuat2.

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".

Forum

[URL=http://idr-clickit.com/register.php/bsoeroso.html][IMG]http://idr-clickit.com/banner1.png[/IMG][/URL]

Demo

Demo
" Salah satu bentuk aspirasi yang disampaikan melalui aksi demo Karyawan ADAM AIR "

" Situasi yang tidak seimbang sehingga masyarakat juga memberikan aspirasi lewat aksi demo "

KOMPAS.com

focusindosukses.com