ngenet dapet duit disini

Powered By Blogger

Rabu, 29 Juli 2009

If Love Need a reason...

Lady : Why do you like me..? Why do you love me?

Man : I can 't tell the reason.. but I really like you..

Lady : You can't even tell me the reason... how can you say you like me? How can you say you love me?

Man : I really don't know the reason, but I can prove that I love you.

Lady :Proof? No! I want you to tell me the reason. My friend's boyfriend can tell her why he loves her but not you!

Man : Ok..ok!!! Erm...

because you are beautiful,
because your voice is sweet
,because you are caring,
because you are loving,
because you are thoughtful,
because of your smile,
because of your everymovements.T
he lady felt very satisfied with the answer.
Unfortunately, a few days later, the Lady met with an accident and became comma.
The guy then placed a letter by her side, and here is the content:
Darling,Because of your sweet voice that I love you...

Now can you talk? No! Therefore I cannot love you.Because of your care and concern that I like you..

Now that you cannot show them, therefore I cannot love you.

Because of your smile, because of your every movements that I love you..

Now can you smile? Now can you move? No, therefore I cannot love you...
If love needs a reason, like now,
there is no reason for me to love you anymore.

Does love need a reason? NO! Therefore, I still love you...
And love doesn't need a reason.

"Sometimes the best and the most beautiful things in the world cannot be seen, cannot betouched, but can be felt in the heart."

Selasa, 28 Juli 2009

Pemecahan Masalah

Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit. Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :

1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan disebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia? Mereka menggunakan pensil!.

3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve. Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".

Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada berfokus pada masalah.

Ayah Maafkan Aku

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.

Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ….

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"…jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…"Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok
Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?… Bagaimana Dita mau bermain nanti?… Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang.

Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…..

Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…,
Namun…, si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

www.bsoeroso.blogspot.com

Minggu, 26 Juli 2009

Elang, Kelelawar, Lebah

  • Elang.
    Bila Anda menempatkan seekor elang dalam satu sangkar berukuran 1.80 x 2.40 m2 sedangkan atasnya sama sekali terbuka, burung itu, walaupun mampu terbang, akan tetap tinggal sebagai burung dalam kurungan. Pasalnya adalah bahwa seekor elang kalau akan mulai terbang dari atas tanah, ia akan berlari dulu sejauh 3.00 sampai 5.00 meter, sebelum ia terbang ke angkasa.
    Tanpa ruang untuk berlari, yang memang menjadi kebiasaannya, ia bahkan tidak akan berusaha sedikitpun untuk terbang, melainkan tetap menjadi tawanan seumur hidupnya dalam suatu sangkar tanpa tutup di atasnya.
  • Kelelawar.
    Kelelawar yang biasa berterbangan kian-kemari di malam hari. Ia merupakan seekor binatang cekatan dan gesit. Namun iapun tak dapat terbang dari suatu permukaan yang rata. Bila ia ditempatkan di lantai atau tanah yang datar, satu-satunya yang ia dapat lakukan adalah menyeret kakinya bila bergerak, sama sekali tak berdaya, dan mungkin juga mengalami kesakitan, sampai ia mencapai suatu tempat dengan ketinggian di mana ia dapat take-off ke udara dengan cepat.
  • Lebah.
    Seekor tawon besar, bila di masukkan dalam sebuah gelas minum yang terbuka dari atas, akan selalu berada di tempat yang sama sampai dia mati, kecuali bila dikeluarkan dari tempat itu. Ia tidak pernah menyadari bahwa bagian atas yang terbuka itu merupakan jalan keluar menuju kebebasan. Sebaliknya, ia selalu mencari jalan keluarnya melalui bagian samping, dekat dengan alasnya. Ia selalu berusaha untuk mencari jalan keluar yang tak pernah ada, sehingga ia akhirnya menghancurkan diri sendiri.

Manusia di dalam banyak hal, manusia seperti elang, kelelawar atau lebah. Kita senantiasa bergumul dengan masalah-masalah dan keputus-asaan kita, dan tidak pernah sadar bahwa apa yang kita perlukan adalah hanya menengadah ke atas.

5 Bola

“Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kitaharus menjaga agar kelima bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata “Pekerjaan” hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi empat bola lainnya Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya. Bagaimana caranya ?

Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.

Jangan tetapkan tujuan dan sasaran Kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya Kita yang mengerti dan dapat merasa “Apa yang terbaik untuk kita”

Jangan mengganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.

Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di ‘masa lampau’ atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.

Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

Jangan berusaha untuk mengunci Cinta memasuki hidupmu dengan berkata, “Tidak mungkin saya temukan”. Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya “sayap”.

Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa dari mana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita.

Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu Pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat Kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat. Hidup bukanlah pacuan melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati.

Dan akhirnya resapilah :

MASA LALU adalah SEJARAH,
MASA DEPAN merupakan Misteri dan
SAAT INI adalah KARUNIA.
Itulah kenapa dalam bahasa Inggris saat ini disebut “The Present”.

www.mbahroso-roso.blogspot.com

Jumat, 24 Juli 2009

Hari Anak Nasional: Temukan dan Kembangkan Talentanya!

Mendidik anak rasanya amat sulit. Jauh lebih sulit daripada bekerja di kantor. Kesabaran dan kreativitas dalam mengembangkan minat mereka tidak memiliki waktu libur ataupun cuti. Ketakutan akan masa mendatang dengan kemampuan orang tua untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang sesuai terasa jadi beban yang menghimpit.

Hari ini Indonesia merayakan Hari Anak Nasional. Bagi saya masa depan anak Indonesia terletak di dalam kemampuan bangsa menyediakan pendidikan bagi anak-anak bangsa (baca artikel "Ngontrak di Tanah Sendiri").

Baru-baru ini saya sempat bertemu dengan Bapak Iqbal Thahir yang membuka Konservatori Musik Iqbal Thahir di BSD. Beliau sempat mengutarakan keprihatinan akan pendidikan anak Indonesia. Tidak semua anak Indonesia berbakat pada pelajaran eksakta. Demikian juga tidak semua anak senang dengan pelajaran menghafal. Salah satu kelemahan pelajaran sekolah kita memang terletak pada tuntutan menghafal yang cukup tinggi.

Kami membicarakan betapa teman-teman sekolah yang dahulu tampak biasa-biasa saja secara akademis ternyata banyak yang kemudian menonjol di dalam bidang pekerjaan yang diminatinya. Betapa nilai akademis hanya tinggal sekedar nilai bila dalam penerapannya tidak dilaksanakan dengan hati.

Ada kecenderungan dari orang tua zaman sekarang untuk memperkuat anak secara akademis. Sejak dari KB (Kelompok Bermain) maupun TK (Taman Kanak-kanak) anak-anak kota besar sudah mulai terbebani dengan les atau bimbingan belajar. Cukup banyak orang tua yang memilih les yang hanya berhubungan dengan kemampuan akademis semata.

Sebenarnya setiap anak memiliki talenta masing-masing. Tugas utama orang tua dan pendidiknya untuk menemukan dan mengasah talenta tersebut. Dukungan orang tua, pendidik dan lingkungan anak sangat menentukan dalam memotivasi anak memperkuat talentanya.

Saya sudah melihat film yang menceritakan kisah He Ah Lee, pianis dengan hanya empat jari (baca artikel "Kebesaran Hati Ibu Mampu Mengubah Derita Anak"). Ternyata ibunya dengan berurai air mata terpaksa ikut mengajarkan disiplin kepada anaknya untuk terus berlatih. Di satu pihak sang ibu sedih karena melihat penderitaan sang anak saat berlatih piano (tangan dan kakinya sampai luka-luka), tapi di lain pihak ia tahu ini adalah talenta sang anak yang perlu dikembangkan.

Baik Rudy Hartono maupun Susi Susanti pasti memiliki dukungan dan dorongan yang cukup sehingga bisa mencapai prestasi mereka. Bakat tinggi dari Mira Lesmana dan Indra Lesmana berbuah dengan cepat karena sejak awal mereka sudah memperoleh pemupukan yang tepat.

Tetapi dorongan dan pemupukan talenta anak harus tetap dalam koridornya sebagai hak anak atas pendidikan. Bukan sebaliknya menjadi landasan eksploitasi terhadap bakat anak. Keseimbangan terhadap hak dan kewajibannya akan membantu membentuk anak yang mandiri. Semuanya tentu berjalan sesuai dengan waktu yang sesuai dengan umurnya. Kak Seto, psikolog yang berkecimpung di bidang pendidikan dan Hak Anak, pernah mengingatkan: "Jangan lupa bahwa anak bukan miniatur orang dewasa!".

Sementara itu kesulitan yang muncul terasa semakin kompleks: antara tuntutan untuk menyediakan kebutuhan finansial, tuntutan untuk menyediakan waktu dan perhatian terhadap anak, tuntutan untuk turut serta mengawasi perkembangan dan pergaulan anak supaya bisa menjadi manusia yang dewasa (secara fisik dan rohani, secara logika dan emosional). Semoga semua kesulitan ini tidak mengalahkan kita dalam mencari dan mengembangkan talenta anak Indonesia. Bukan sekedar bagi anak-anak yang secara biologis bergantung kepada kita sebagai orang tuanya, tapi juga kepada anak-anak yang terpinggirkan oleh sistem dan kondisi lingkungannya.

Selamat Hari Anak Nasional!

Bahaya Sate dan Mie Instan versus Timun

Siapa yang tidak tergiur akan kelezatan sate, apakah itu sate kambing, sate ayam, ataupun sate padang dan beraneka ragam makanan lainnya yang bersumber dari air tawar ataupun hasil laut seperti ikan mas, ikan kakap, baronang, cumi, kepiting dan teman-temannya, ditambah sedikit lalapan dan sambal yang pedas. Mmmm sangat menarik bukan ?? Dan tentu saja untuk menemukan jenis makanan tersebut di Jakarta khususnya tidaklah susah, bila kita perhatikan banyak sekali di jalanan yang mencoba menjajakan jenis makan tersebut. Akan tetapi berhati-hatilah bila Anda adalah pengemar jenis makan tersebut, karena penyakit kanker sudah mengintai kita.

Pada umumnya untuk membakar makanan tersebut biasanya digunakan arang, ternyata di sinilah awal penyakit kanker tersebut bermula. Karena begitu makanan tersebut dibakar menggunakan arang yang mengandung zat karbon, maka pada makanan tersebut sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Tetapi tidak usah takut, bagi Anda pengemar makanan tersebut dapat mengatasinya dengan memakan timun, karena sate yang dibakar tersebut mengandung zat karsinogen (penyebab kanker) dan timun mempunyai anti karsinogen.

Bagi para pengemar mie instan, ternyata di dalam mie tersebut terkandung lilin yang berfungsi untuk melapisi mie instant (mungkin itu juga yah yang menyebabkan mie tidak lengket satu dengan yang lainnya). Pernah rekan saya bereksperimen dengan cara menyimpan kuah hasil olahan mie instan selama 3 hari, dan ternyata memang terbukti ditemukan zat seperti lilin.

Bagi anda pengemar mie instan, mungkin kini saatnya untuk berhati-hati mengkonsumsi mie tersebut, karena tubuh kita membutuhkan waktu 2 – 3 hari untuk membersihkan zat lilin tersebut. Dan saya juga biasanya kalau mengkonsumsi mie instan, selalu membuang air hasil rebusan dan menggantinya dengan air hangat yang baru. (untuk meminimalkan zat lilin yang masuk)

Dan masih banyak zat-zat berbahaya lainnya yang mengintai kita dan terbilang mudah menemukannya.

So…. Be careful aja kali yah..

Selasa, 21 Juli 2009

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".

"Jika Kau menginginkan cinta dari seseorang,

tunjukan cintamu Cinta

tidak membutuhkan keraguan, Tunjukan saja !!"

POHON

Alasan mengapa orang2 memanggilku "Pohon" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 orang wanita ketika aku masih di SMA. Ada satu wanita yang aku sangat aku cintai, tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak memiliki wajah yang cantik, tubuh yang sexy, dsb, dia hanya wanita biasa saja. Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya yang innocent, imutnya, aku menyukai kepandaiannya dan kekuatannya. Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia yang sangat biasa dan tidak serasi untukku. Aku juga takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku juga takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya. Aku merasa dia adalah "sahabatku" dan aku akan memilikinya tiada batasnya dan aku tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis2 lain, dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.

Ketika aku mencium pacarku yan kedua, dan terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata "lanjutkan saja" dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak .. dan merah ..

Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis, but aku tertawa dengannya seharian. Ketika semuanya telah pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tau bahwa aku kembali dari latihan sepakbola untuk mengambil sesuatu di kelas, dan aku melihatnya menangis selama sejam-an.

Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau bahwa dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku juga sedih.

Ketika aku putus dengan pacarku yang ke 5, aku mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ada sesuatu yang ingi dia katakana pada ku. Aku cerita padanya tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tau pria itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik.

Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatinya aku, tapi hanyabisa tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika aku sampai dirumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat didadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun tidak bisa.

Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Ketika upacara kelulusan, aku membaca SMS di Handphoneku. SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis.

SMS itu berbunyi, "Daun terbang karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".


DAUN

Selama SMA, aku suka mengoleksi daun2, kenapa? Karena aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggaliselama ini membutuhkan banyak kekuatan.

Selama 3 thn di SMA, aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, Aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya - CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan.

Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.

Aku menyukainya dan aku tau bahwa dia juga menyukaiku, but mengapa dia tidak mau mengatakannya? Sejak dia mencintaiku, mengapa diatidak yang memulainya dulu untuk melangkah?

Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku selalu sakit. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sakit.

Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik ? diluar perlakuannya hanya untuk seorang teman.

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tau kesukaannya, kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui. Kau tidak mengharapkan aku seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?

Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberiknya perhatian, menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telphonenya setiap malam, mengharapkannya untuk mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apapun dia, dia pasti meluangkan waktunya untuk ku.

Karena itu, aku menunggunya. 3 tahun cukup berat utnuk kulalui dan aku mau menyerah. Kadang aku berpikir untuk tatap menunggu. Luka dan Sakit hati, dan dilemma yang menemaniku selama 3 tahun ini.

Ketika diakhir tahun ke3, seorang pria mengejarku dia adalah adik kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Dari penolakan2yang telah ditunjukkan, aku merasa bahwa aku ingin memberikan dia ruang kecil dihatiku.

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil dihatiku.

Aku tau Angin ini akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik. Akhirnya Aku meninggalkan Pohon, tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.

"Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya untuk tinggal"

ANGIN

Karena aku menyukai seorang gadis bernama Daun, karena dia sangat bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi Angin yang kuat.

Angin akan meniup Daun terban jauh. Ketika aku pertama kalinya, ketika 1 bulan setelah aku pindah sekolah. I melihat seorang memperhatikan kami bermain sepakbola. Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon. Ktika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu dimatanya. Ketika Pohon melihat kearah Daun, ada senyum dimatanya. Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang suka melihat Pohon. Satu hari, diatdk tampak, aku merasakan kehilangan.

Seniorku juga tidak ada saat itu, Aku pergi ke kelas mereka, melihat seniorku sedang memperhatikan daun. Air mata mengalir dimata daun ketika Pohon pergi, besoknya, aku melihat Daun ditempatnya yang biasa, memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Menulis catatan dan memberikan kepadanya. Dia sangat kaget.

Dia melihat kearahku, tersenyum dan menerima catatanku. Besoknya,dia datang, menghampiriku dan memberiku catatan.

Hati daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena daun tidak mau meninggalkan Pohon. Aku melihat ke arahnya dengan kata2 tersebut dan pelan dia mulai berkata padaku danmenerima kehadiranku dan telp ku.

Aku tau orang yang dia cintai bukan aku,tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukai aku. Selama 4 bln, I telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya. Setiap kali dia mengalihkan pembicaraan .. tapi aku tidak menyerah, aku memutuskan untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku. Aku bertanya," apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?", dia berkata, "aku mengengadahkan kepalaku".

"Ah?" Aku tidak percaya apa yang aku dengar."Aku mengengadahkan kepalaku" dia berteriak. Aku meletakkan telp, berpakaian dan naik taxi ketempat dia, dan dia membuka pintu aku memeluknya kuat2.

"Daun terbang karena tiupan angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".

sahabat

** Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri **

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan,tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan.Siapa yang berada di samping anda??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??
Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABAT ANDA Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

** Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan,kita mengenal teman-teman kita **

Jumat, 17 Juli 2009

Durian Manis dan Durian Tanpa Rasa

Dua orang anak remaja melewati sebuah rumah yang memiliki kebun besar di depannya. Salah satu pohon di depan rumah tersebut adalah sebuah pohon durian. Saat itu sedang musim durian sehingga kebetulan pohon tersebut sedang berbuah. Mereka berdua melihat beberapa durian yang sudah terlihat matang di pohon. Rudi mengatakan bahwa durian tersebut pasti manis. Sementara temannya Anton mengatakan bahwa durian tersebut tidak ada rasanya. Mengapa bisa berbeda?“Mengapa kamu mengatakan bahwa durian tersebut tanpa rasa?” tanya Rudi kepada Anton.
Sambil tersenyum Anton menjawab, “Mata tidak bisa merasakan manis atau pahit. Jadi durian tersebut tidak punya rasa karena hanya bisa dilihat.”
“Kacian deh loe!”, ejek Rudi sambil tertawa.
“Memang kamu bisa memakan durian itu?” kata Anton balik menyerang.
“Kenapa tidak?” jawab Rudi sambil tersenyum yakin.
“Kamu mau mencurinya? Yang punya rumah ini galak. Kalau ketahuan bisa bahaya!” kata Anton.
“Siapa bilang mau mencuri? Saya akan mendapatkan durian itu tanpa mencuri.” bela Rudi dengan yakin.
“Bagaimana mungkin? Memang kamu punya uang untuk membelinya?” tanya Anton.
“Tidak juga, tetapi saya punya ini dan ini.” kata Rudi sambil menunjukan kepala dan otot bisepnya. Rudi melanjutkan, “Mari kita buktikan.”
Kemudian Rudi menuju pintu pagar kebun tersebut dan memijit bel. Pemilik rumah pun keluar dan bertanya kepada Rudi.
“Ada apa Rudi?”
Apakah bapak perlu bantuan untuk membersihkan kebun Pak? Kami berdua siap membantu bapak.” kata Rudi sambil melirik temannya Anton. Anton seperti dihipnotis langsung mengangguk.
“Oh begitu!”, kata pemilik rumah, “kamu mau apa sebagai upahnya?” lanjutnya.
“Cukup satu buah durian saja pak.” kata Rudi sambil melihat sebuah durian yang terli
“Kalian kan berdua, nanti saya kasih dua buah, masing-masing satu. Asal kalian bekerja dengan baik.”
“Siap pak!” kata Rudi sambil memberi hormat layaknya tentara disusul oleh Anton.
Singkat cerita pekerjaan pun beres. Mereka berdua menikmati durian masing-masing. Rudi bertanya kepada Anton.
Bagaimana rasanya durian kamu?”
Manis, he he.” jawab Anton sambil tertawa.

**

Pesan moralnya? Silahkan simpulkan sendiri. Jika mau berbagi kesimpulan atas cerita ini silahkan tuliskan pada form komentar.

PEMIMPIN SEJATI

Kita hidup didunia membutuhkan sesosok pemimpin yang berkepribadian dan mempunyai kapasitas yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin. Untuk menjadi pemimpin, kita sering dihadapkan dengan berbagai keputusan yang harus diambil. Jika kita memberi keputusan atau kebijakan maka tidak otomatis semua orang akan setuju dengan kita melainkan ada pro dan kontra.

Ada sebuah kisah antara seorang ayah dan anaknya, sewaktu mereka berdua ingin berjalan ke suatu tempat dengan seekor keledai, sang ayah menyuruh anaknya untuk menaiki keledainya sedang sang ayah berjalan. Setelah berjalan beberapa saat, ada tetangga yang bilang 'lho.. Kok orang tua disuruh jalan, anaknya malah enak2an naik keledai', sang ayah langsung bertukar posisi dengan anaknya. Lalu sesaat setelah berjalan, ada tetangga lagi yang bilang 'lho kok orang tuanya sih yang naik keledainya, harusnya orang tua ngalah donk sama anaknya', lalu setelah itu mereka memutuskan untuk sama2 berjalan tanpa satupun yang naik keledai.

Tetapi dengan keadaan seperti itu, ada tetangga mereka lagi yang bilang 'lho kan ada keledai, bukannya dinaikin tetapi kenapa jalan kaki'. Terus begitu,terus begitu, dan seterusnya. Dari kisah diatas, suatu pemimpin dalam memberi keputusan pasti ada pro dan kontra, pemimpin harus berani memberi keputusan dalam situasi apapun karena pro-kontra adalah biasa!

Remaslah Tanganku dan Akan Kukatakan Aku Sayang Kamu

ngatkah ketika masih kecil kamu jatuh dan terluka? Ingatkah apa yang dilakukan ibumu untuk meringankan rasa sakit?

Ibuku, Grace Rose, selalu menggendongku, membawaku ke tempat tidurnya, mendudukkan diriku, lalu mencium “aduh”-ku. Lalu ia duduk di tempat tidur di sampingku, meraih tanganku dan berkata, “Kalau sakit, remas saja tangan Ibu. Nanti akan kukatakan Aku sayang kamu.

Sering aku meremas tangannya, dan setiap kali, tak pernah luput, aku mendengar kata-kata, “Mary, Ibu sayang kamu.”

Kadang-kadang aku pura-pura sakit hanya supaya aku memperoleh ritual itu darinya. Waktu aku lebih besar, ritual itu berubah, tapi ia selalu menemukan cara untuk meringankan rasa sakit dan meningkatkan rasa senang yang kurasakan dalam berbagai bagian hidupku.

Pada hari-hari sulit di SMU, ia akan menawarkan sebatang cokelat almond Hershey kesukaannya saat aku pulang. Semasa usiaku 20-an, Ibu sering menelepon untuk menawarkan piknik makan siang spontan di Taman Eastbrook untuk sekadar merayakan hari cerah dan hangat di Wisconsin.

Kartu ucapan terima kasih yang ditulisnya sendiri tiba di kotak pos setiap kali ia dan ayahku berkunjung ke rumahku, mengingatkanku betapa istimewanya aku baginya.

Tapi ritual yang paling berkesan adalah genggamannya pada tanganku saat aku masih kecil dan berkata, “Kalau sakit, remaslah tangan Ibu dan akan kukatakan aku sayang kamu.”

Suatu pagi, saat aku berusia akhir 30-an, setelah orangtuaku berkunjung pada malam sebelumnya, ayahku meneleponku di kantor. Ia selalu berwibawa dan jernih saat memberi nasehat, tapi aku mendengar rasa bingung dan panik dalam suaranya.

“Mary, ibumu sakit dan aku tak tahu harus berbuat apa. Cepatlah datang kemari.”

Perjalanan mobil 10 menit ke rumah orangtuaku diiringi oleh rasa takut, bertanya-tanya apa yang terjadi pada ibuku. Saat aku tiba, Ayah sedang mondar-mandir di dapur sementara Ibu berbaring di tempat tidur. Matanya terpejam dan tangannya berada di atas perut. Aku memanggilnya, mencoba menjaga agar suaraku setenang mungkin.

“Bu, aku sudah datang.”

“Mary?”

“Iya, Bu.”

“Mary, kaukah itu?”

“Iya, Bu, ini aku.”

Aku tak siap untuk pertanyaan berikutnya, dan saat aku mendengarnya, aku membeku, tak tahu harus berkata apa.

“Mary, apakah Ibu akan mati?”

Air mata menggenang dalam diriku saat aku memandang ibuku tercinta terbaring di situ tak berdaya. Pikiranku melayang, sampai pertanyaan itu terlintas dalam benakku: ‘Jika keadaannya terbalik, apa yang akan dikatakan Ibu padaku?’

Aku berdiam sejenak yang terasa seperti jutaan tahun, menunggu kata-kata itu tiba di bibirku.

“Bu, aku tak tahu apakah Ibu akan mati, tapi kalau memang perlu, tak apa-apa. Aku menyayangimu.”

Ia berseru, “Mary, rasanya sakit sekali.”

Lagi-lagi, aku bingung hendak berkata apa. Aku duduk di sampingnya di tempat tidur, meraih tangannya dan mendengar diriku berkata, “Bu, kalau Ibu sakit, remaslah tanganku, nanti akan kukatakan, aku sayang padamu.”

Ia meremas tanganku.

“Bu, aku sayang padamu.”

Banyak remasan tangan dan kata “aku sayang padamu” yang terlontar antara aku dan ibuku selama dua tahun berikutnya, sampai ia meninggal akibat kanker indung telur.

Kita tak pernah tahu kapan ajal kita tiba, tapi aku tahu bahwa pada saat itu, bersama siapa pun, aku akan menawarkan ritual kasih ibuku yang manis setiap kali, “Kalau sakit, remaslah tanganku, dan akan kukatakan, aku sayang padamu.”

Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang pada orang yang anda cintai adalah dengan memegang dan meremas tangannya dengan lembut. Tindakan itu kadangkala mengandung makna dan arti yang teramat dalam yang hanya dapat dipahami antara anda dan orang yang anda cintai………….

(Mary Marcdante - Chicken Soup for the Mother’s Soul)

Rabu, 15 Juli 2009

Catatan Seorang Pramugari

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.

Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.

Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.

Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.

Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.

Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.

Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia
selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.

Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga.

Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.

Aku Sakit 27 Tahun yang lalu

Dua puluh tujuh tahun yang lalu aku sakit. Alasan mengapa aku begitu ingat peristiwa itu adalah saat sakit itu telah menyebabkan aku untuk memilih calon istriku. Sebelumnya ia hanya seorang teman yang baik, tetapi karena ia datang ke apartemenku, membawakan obat-obatan dan membuatkan sarapan untuk aku, untuk pertama kalinya aku berpikir, “Suatu hari nanti ia akan menjadi seorang istri yang hebat buat seseorang.”

Aku mengajaknya pergi makan di Nashville, Tennessee untuk membantuku sembuh dari flu. Setelah itu kami menjadi teman yang lebih dekat dari sebelumnya, tetapi belum terpikirkan olehku tentang pernikahan. Beberapa bulan kemudian sewaktu aku akan mengambil pekerjaan baru di Atlanta, Cathy, nama wanita itu, membantuku mengemasi barang-barang dan siap untuk berangkat. Kami melewati hari yang menyenangkan dan makan siang bersama-sama. Menjelang hari akhir itu, aku melihat tetesan air mata mengalir dari mata Cathy, membuatku bertanya apa yang terjadi.

Ia berkata, “Aku tak tahu apakah aku bisa hidup tanpamu, kamu adalah sahabatku.” Aku menjawabnya, “Aku tahu, akupun memikirkan hal yang sama.” Hari itu juga kami memutuskan untuk menikah. Kami masih melewati banyak masa sulit, tapi kami masih tetap bersahabat!

Ketika aku mengajar di kelas kesehatan keluarga dan membicarakan mengenai pernikahan, aku selalu menceritakan ini. Murid-muridku tampaknya menyukainya karena mereka belajar untuk pertama kalinya bahwa memberi, berbagi, dan saling memperhatikan satu sama lain adalah hal yang sangat penting di dalam kehidupan, sedangkan seks, penampilan, materi, dan hal-hal lainnya hanya bersifat sekunder.

Oh ya, Cathy dua belas tahun lebih muda dariuk, dan dia sangat cantik. Dia adalah anugrah terbesar kedua setelah keselamatan. Dan aku bersyukur, karena aku sakit 27 tahun yang lalu. Ada hal-hal yang tampaknya buruk menimpa kita, tetapi Tuhan memiliki agenda-Nya sendiri dalam hidup kita. Ia bisa membuat sungai di pada belantara.

Selasa, 14 Juli 2009

Selembar Kertas Putih

Deni adalah anak yang suka mencari-cari kesalahan. Dengan cepat, ia bisa menunjukkan kesalahan temen-temannya, juga Vina, pacarnya. Bahkan kalau ada sesuatu yang terjadi pada dirinya, Deni selalu saja menyalahkan orang lain.

"Aku jatuh karena Jacky buang sampah sembarangan", kata Deni waktu ia terjatuh di kamar mandi sekolah. "Nilaiku jelek karena Joe selalu menyontekku." "Aku kemaren terlambat ke sekolah karena Teddy nebeng." Pokoknya semua selalu karena kesalahan orang lain.

Vina adalah orang yang paling sering menjadi sasaran kekesalan Deni. "Gara-gara kamu aku jatuh, gara-gara kamu aku sakit, gara-gara kamu aku ketinggalan buku, gara-gara kamu pulsaku habis, gara-gara kamu.. gara-gara kamu..."

Suatu saat, Deni sedang berjalan-jalan di taman bersama Vina. Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya. Timbul keisengannya untuk menganggu lebah-lebah itu. Vina sudah melarangnya, tapi ia tidak peduli. Ia pun mengambil sebuah galah dan menyodok sarang lebah itu dengan keras. Ratusan lebah merasa terusik dan menyerang Deni. Melihat binarang kecil yang begitu banyak, Deni lari terbirit-birit. Lebah-lebah itu tidak membiarkan musuhnya pergi begitu saja. Satu.. dua.. tiga.. lebah-lebah itu menghajar dengan sengatan. "Aduh... tolong...!"

Byur!! Deni menceburkan dirinya ke sungai. Tak lama kemudian, lebah-lebah itu pergi meninggalkannya yang sedang kesakitan. "Mengapa Vina tidak menolongku? Jika Vina sayang padaku, pasti sudah berusaha menyelamatkanku. Semua ini salah Vina!"

Ketika sampai di rumah, Deni kembali menyalahkan Vina seperti biasa. Vina diam sejenak, lalu mengambil selembar kertas putih.

"Den, apa yang kamu lihat dari kertas ini?"

"Itu cuma kertas putih, tidak ada gambarnya," jawab Deni. Kemudian Vina mencoret kertas putih dengan sebuah titik berwarna hitam.

"Apa yang kamu lihat dari kertas putih ini?"

"Ada gambar titik hitam di kertas putih itu!"

"Den, kenapa kamu cuma lihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal sebagian besar kertas ini berwarna putih. Gampang sekali kamu melihat kesalahanku! Padahal masih banyak hal baik yang telah kulakukan padamu."

Vina berjalan pergi meninggalkan Deni yang duduk termenung. Apa kamu seperti Deni?

Saat Memberi Saat Menerima

Saat engkau meneguhkan hati sahabatmu yang berada dalam ketakutan, sebenarnya engkau pun sedang menerima ketakutannya. Saat ketakutannya engkau terima, saat itulah juga, engkau mengganti ketakutannya dengan keberanianmu.

Saat isterimu mengandung anakmu, isterimu memberi makan janin itu lewat tali pusar dalam rahimnya; selama dalam kandungannya itulah, sebagai suami isteri, kalian sebenarnya menerima seorang manusia yang sudah pasrah total untuk diperlakukan apapun juga: mau serius dicintai, dirawat ataupun tidak! Itulah caranya seorang bayi dalam kandungan ibunya mencintai ibu dan ayahnya, bukan dengan memberi tapi menerima apapun perlakuan orang tuanya.

Saat engkau memberikan uang belanja kepada isterimu, saat itu jugalah engkau sebenarnya menerima kerendahan hati isterimu untuk diberi nafkah hidup.

Saat engkau merawat suami, isteri dan anak-anakmu yang sedang sakit, saat itulah juga engkau belajar menerima keterbatasan kesehatan mereka, sehingga engkaupun belajar kerepotan agar hidup tetap berlangsung.

Saat engkau marah kepada anak-anakmu, saat itu juga engkau menerima telinga anak-anakmu untuk mendengarkan kata-katamu dengan penuh kesabaran, walaupun menyakitkan sekalipun.

Saat engkau marah kepada pasangan hidupmu, dan karena itu dia diam, saat itu jugalah engkau menerima kesediaannya menerima kata-kata kasar, mungkin pedas, dan menyakitkan, sampai pasanganmu tidak sanggup untuk membalasnya.

Saat engkau dendam kepada orang serumah, sampai engkau tidak mau berbicara dengan mereka; saat-saat itulah engkau sebenarnya menerima kegelisahan mereka karena merasa tidak lagi dipercaya!

Saat engkau mengampuni pasangan hidupmu dan anak-anakmu setelah konflik akibat berbagai macam masalah, saat itu jugalah engkau menerima kegembiraan mereka karena masih dipercaya walaupun telah berbuat salah!

Saat engkau percaya pada saudaramu, bahkan menaruh harapan bahwa saudaramu dapat berkembang meski dia itu rapuh; saat itulah sebenarnya engkau menerima kerapuhannya menjadi milikmu, dan engkau memberikan harapanmu sehingga berkobar dalam hatinya!

Saat engkau memberi harapan kepada saudaramu, saat itu jugalah engkau melepaskan kacamata hitammu yang lama dan engkau mengganti dengan "kacamata baru" dari saudaramu. Saat itu jugalah engkau mengawali usaha untuk mengampuninya.

Saat Tuhan mengampunimu, saat itu jugalah engkau menerima kehendak bebas dari-Nya agar engkau merasa sungguh dipercaya untuk menentukan keputusanmu demi kepentingan- Nya, yakni kepentingan untuk mengasihi sesama seperti Ia mengasihi.

Selasa, 07 Juli 2009

Kata-kata Mutiara

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata.. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. 6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu
menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya
sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti
hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Rayuan GOMBAL Terbaru 2009

1. Tadi malam aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, 'Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?' --- jadi inget iklan jeruk!
2. Kalau kamu nanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur aja, cuma sekali. abisnya, ga pergi2 sih! --- hahahaha !!
3. Sempet bingung jg, kok aku bisa senyum sendiri. Baru nyadar, aku lagi mikirin kamu. --- klasik taapi manjur ! 4. Kalau suatu saat kamu hancurkan hatiku... akan kucintai kamu dengan kepingannya yang tersisa. --- ?!?! do women really fall for this??
5. Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal. --- Hahaha kenalan dulu kali yeee!
6. Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu. --- pasti atlit baseball! a mid-fielder
7. ku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu. --- hmmmm hmmmm :-)
8. Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal selalu bersamaku di bawah cahayanya. --- yg ini manjur kayanya...
9. Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku: hidupku atau hidupmu, aku bakal jawab hidupku. Eits, jangan marah dulu, karena kamulah hidupku. --- weleh weleh weleh
10. Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan! --- emangnya "setan budeg"
11. Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum. --- this one kills... ladies beware!
12. Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu --- ahhh bibir hehehe
13. Orang bilang bulan itu indah...tapi aku bilang tidak. Orang bilang planet venus itu cantik...tapi menurut aku tidak. Aku bilang bumi itu indah dan cantik...karena ada kamu. ---
I give up! jijay bajay jablay ...

Tips Mengatasi Kesulitan Hidup

YA, ANDA BISA MENGATASI KESULITAN-KESULITAN HIDUP INI DENGAN MUDAH! CUKUP DENGAN MENGIKUTI TIP DAN PETUNJUK DARI VALERIE KHOO BERIKUT INI.

1. Sesuatu yang tidak mematikan akan membuat kita lebih kuat
Menghadapi banyak tuntutan dan tantangan terkadang merupakan dorongan yang kita perlukan untuk meraih sukses. Yang juga penting adalah, kita tak boleh takut dengan kegagalan, karena ingat, hal itu tak akan membunuh kita, Sonni, 31, distributor perangkat lunak berkata, “Anggap kegagalan sebagai sahabat Anda. Sesudah bekerja bertahun-tahun di perusahaan besar yang memberikan jaminan rasa aman, saya memulai bisnis saya dengan modal seadanya, dan hanya punya sedikit klien. Dalam 2 tahun terakhir ini, saya melewati sederetan gelombang yang naik turun, naik turun. Bahkan oernah mengalami satu kegagalan besar dan hampir bangkrut beberapa kali. Orang tua saya menyuruh saya mencari pekerjaan yang benar karena mereka takut saya gagal.

Tapi, kalau tidak melalui pengalaman ini, saya tak pernah akan bisa meraih ketrampilan bisnis ini. Kini, saya punya 2 staff dan bisnis berjalan baik. Saya senang, pernah melakukan kesalahan ini di saat usaha masih kecil dan saya baru memulainya, daripada sekarang, ketika usaha mulai mapan, yang berarti akan rugi lebih besar.”

Jadi, jika Anda merasa hidup ini tak akan sulit, jika di meja Anda ada setumpuk kertas, atau jika seorang kolega Anda menusuk dari belakang, jangan bersikap seakan begitulah dunia kerja, suatu usaha besar dengan penghargaan kecil. Lebih baik menganggapnya sebagai suatu pendidikan, Anda sedang meningkatkan ketrampilan Anda dan Anda akan mendapatkan penghargaan yang sebenarnya, berupa kehidupan yang lebih mudah setelah melalui perjalanan sulit ini.

Jangan membesar-besarkan hal ini sehingga Anda merasa jadi korban. Ada perbedaan yang nyata antara mengarungi situasi sulit dan membiarkan diri menjadi keset kaki bagi bos atau kolega-kolega Anda. Ingat, stress dalam dosis yang tepat dan ditangani secara tepat bisa mendatangkan manfaat bagi Anda. Tapi, depresi dalam segala bentuknya, adalah berbahaya. Jika Anda berada pada batas keadaan ini, tempelkan tulisan ini di dinding dan segera minta bantuan profesional.

2. Bekerja dan bersenang-senang bisa dipadukan
Banyak di antara kita yang melaksanakan urusan kerja dan bersenang-senang pada tempat yang terpisah dalam bidang kehidupan kita. Kita menarik satu batas jelas dan meletakkan kotak kerja pada satu area yang serius, profesional, dan tidak bisa bersenang-senang. Lalu kita mendambakan akhir pekan dan waktu sesudah jam kerja untuk mengejar keinginan dan hobi kita.

Tapi, karena kita menghabiskan begitu banyak dari waktu hidup kita untuk bekerja, seharusnya kita memikirkan cara untuk memadukan ketrampilan dengan minat-minat kita. Ahli strategi gaya hidup Ian Hutchinson berkata, “Banyak di antara kita yang memisahkan dunia kerja dengan dunia minat atau hobi kita. Kita memperlakukannya sebagai sesuatu yang sama sekali beda. Tapi, tidaklah akan lebih menyenangkan jika kita bisa memadukan ketrampilan-ketrampilan kita dengan minat-minat kita?

Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai, Anda tidak bekerja, tapi lebih sebagai Anda mendapatkan bayaran untuk apa yang Anda senang kerjakan. Dan ini sangat mungkin dilakukan.”

Ini mungkin merupakan contoh ekstrim, tapi saya pernah punya klien yang menekuni hobi balapnya dengan penuh semangat. Dia juga senang jalan-jalan dan bekerja sebagai pencetak gambar pada T-shirt. Ia bertekad menggabungkan ketiganya dengan tetap mendapatkan biaya hidup. Dia perlu waktu 2 tahun untuk mewujudkannya. Kini, dia bisa bepergian sambil mengikuti lomba balap dan menjual habis produksi T-shirtnya di arena balap yang dikunjunginya.”

Anda pun bisa menemukan perpaduan yang cocok dengan diri Anda. Semakin Anda bisa memadukan pekerjaan dan minat-minat Anda, Anda akan semakin mencintai pekerjaan Anda dan meraih sukses. Selain itu, Anda juga punya lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal yang Anda sukai.”

3. Sering-seringlah berlibur
Anjuran ini mungkin tampak berlawanan dengan etika kerja yang Anda dapatkan. Tapi ada satu fakta sederhana, bahwa tak ada orang yang di saat mendekati ajal akan berkata, “Coba saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja.”

Simon, 27, seorang akuntan berkata, “Saya rasa, sering-sering berlibur itu sangat penting. Tidak berarti kita harus jalan-jalan terus ke tempat-tempat mewah. Terkadang, sekedar jalan-jalan ke desa di akhir pekan sudah membuat segar.

Seorang kolega saya tak pernah berlibur sejak tahun 1985 dan dia selalu membanggakannya. Tapi orang-orang bisa melihat, hidupnya jadi kering. Dia sangat terampil, tapi kerja menjadi rutinitas yang harus dijalaninya setiap hari. Saya hanya punya waktu cuti 15 hari dalam setahun. Tapi saya memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Bahkan merencanakannya bertepatan dengan hari libur umum sehingga saya punya lebih banyak waktu.”

Jika Anda tak pernah berlibur dan merasa Anda jadi pahlawan, coba pikirkan lagi. Selain itu, akan lebih baik kita mengambil waktu istirahat singkat sepanjang tahun daripada menikmati satu liburan panjang. Menurut seorang psikolog yang juga pembimbing karier, “Tiga hari sesudah kembali masuk kerja dari berlibur, banyak pekerja yang kembali merasa stres. Dan sesudah 3 minggu, manfaat dari liburan panjang itu lenyap semua. Cuti pendek di sepanjang tahun bisa menghilangkan stres dan mambantu mempertahankan kestabilan motivasi dan produktivitas Anda sepanjang tahun.” Sekarang, terserah Anda mau pilih yang mana.

4. Rasa bersalah hanya buang-buang waktu saja
Kita semua adalah korban rasa bersalah, apakah itu beban dari diri sendiri, atau muncul dari rasa tidak aman kita, atau diperlakukan secara tidak adil oleh sanak keluarga, rekan sekerja, atau teman-teman atau orang lain yang sekedar ingin menyusahkan kita. Sanak keluarga terutama sangat pandai menjatuhkan rasa bersalah pada diri kita, terutama jika usia kita lebih muda. “Tahu tidak, kamu harus lebih sering menjenguk nenek…” atau “Jika kamu tidak masuk fakultas kedokteran, ayahmu pasti akan sangat kecewa dan marah.”

Ya, rasa bersalah melahirkan kebencian. Bukankah lebih sehat jika kita melakukan sesuatu karena kita memang ingin melakukannya, bukan karena terdorong rasa takut yang tidak adil atau merasa malu atau merasa bersalah?

Yang perlu diingat adalah, rasa bersalah berbeda dengan rasa tanggungjawab akan kewajiban. Dalam hidup ini, ada tempat tertentu untuk tanggungjawab kita yang merupakan pendekatan dan sikap yang jauh lebih baik terhadap tindakan-tindakan kita. Jika pergi mengunjungi Nenek atau membeli hadiah untuk teman-teman, atau menanggung beban kerja yang lebih banyak merupakan akibat dari rasa bersalah, akhirnya Anda akan membencinya. Atau terkadang bahkan membenci orang lain atau membenci diri sendiri. Jika Anda merasa rasa bersalah mulai mengikuti Anda, campakkan rasa bersalah itu dan jalan terus.

5. Belajar terus, kalau tak mau tertinggal
Ketika masih sekolah, semua orang bilang kepada kita, bahwa kita harus mendapatkan nilai A dan jalan kita akan jadi mudah. Atau kita perlu mendapatkan gelar atau diploma, lalu kita bisa duduk ongkang-ongkang kaki dan rileks. Artinya, kita hanya perlu mengumpulkan lembaran-lembaran kertas penting itu dan tak perlu belajar lagi.

Tapi, zaman sudah berubah. Sikap seperti itu mungkin relevan dengan zaman orang tua kita. Irama serba cepat zaman millennium baru ini berarti kita berhadapan dengan sejumlah aturan yang sama sekali berbeda. Jadi, jangan pernah menyingkirkan semua buku pelajaran ke gudang, lalu kunci pintu lemari dan sembarangan meletakkan kuncinya. Kita semua perlu terus belajar. Tapi ini tidak berarti kita perlu mengumpulkan setumpuk surat dengan nama kita tercantum di dalamnya. Ahli strategi gaya hidup Ian Hutchinson berkata, mengenai konsep tentang belajar seumur hidup adalah, “Kita tak bisa menganggap, sesudah mendapat gelar universitas, kita lalu bisa menentukan karier kita. Zaman terus berubah dan segala sesuatu terus berubah. Kita perlu mengikuti banyak kursus singkat untuk terus memperbarui pengetahuan kita. Apakah terus mengikuti perkembangan teknologi atau memperdalam ketrampilan di bidang kita.

6. Impian bisa menjadi Kenyataan
Ya, kedengarannya ini merupakan klise yang benar-benar tak asing lagi. Tapi, berapa banyak di antara kita yang mempercayainya? Selama bertahun-tahun, para guru kita atau orang tua kita memaksakan realisme mereka pada diri kita. Anda mungkin pernah mendengar, “Masuk ke bidang itu mungkin sangat kompetitif. Lebih baik kamu mencoba bidang yang lainnya…”; atau “Kamu adalah seniman berbakat, tapi lihat saja, berapa banyak seniman yang harus berjuang keras dan tak pernah punya uang. Lebih baik jadikan itu sebagai hobi saja…”; atau “kamu ingin jadi penulis terkenal? Sudahlah, jangan berkhayal.”

Ya, Anda mungkin berkhayal atau bermimpi, tapi jangan membiarkan orang lain menghancurkan aspirasi Anda. Walaupun mereka sebenarnya bermaksud baik, mereka bersikap negatif bukan karena mereka tak ingin mendorong Anda meraih bintang, tapi karena Anda tak bisa sampai ke sana. Sadari maksud baik mereka, tapi tutup telinga dan jalan terus ke depan. Jika kita tidak punya mimpi-mimpi, kita tak punya apa-apa untuk dikerjakan. Hidup kita hanya akan menjadi suatu rutinitas, bangun, pergi bekerja, dan mengikuti gerak kehidupan masyarakat.

Apakah Anda bermimpi ingin menjadi penyanyi opera, atau tinggal di Tuscany selama setahun, atau memimpin perusahaan Anda sendiri, semua itu bisa tterjadi. Tapi tidak dengan hanya bermimpi saja tanpa tindakan. Apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Pecah-pecah impian itu menjadi langkah-langkah kecil yang mamapu Anda lakukan. Lalu kerjakan setiap langkah itu sampai impian Anda mulai menjadi kenyataan.

Sebagai contoh, jika Anda ingin hidup setahun di Tuscany, Anda perlu cari informasi tentang aturan visa, informasi tentang akomodasi, mengaatur keuangan Anda dan mungkin bicara dengan bos tentang kemungkinan Anda pindah ke sana.

Impian-impian bisa jadi kenyataan. Yang harus Anda lakukan hanya memadukan semua aspirasi ini dengan beberapa tindakan nyata. Seperti kata Joel Barker, direktur Infinity Ltd, “Visi tanpa aksi hanyalah mimpi. Aksi tanpa visi hanya sekedar aktivitas. Visi dipadukan dengan aksi bisa mengubah dunia.”

7. Menari seperti tidak ditontoni orang
Ketika masih kecil, saya sering menari di sekitar rumah. Saat ABBA terkenal, saya berjingkrak-jingkrak, pura-pura jadi Agnetha. Ketika film Flashdance jadi terkenal, saya langsung membeli sepatu dansa. Saya bahkan menari di tengah kegelapan dengan iringan lagu Bruce Springsteen, ketika lagunya Born in the USA menempati posisi pertama.

Saat saya makin besar, ibu saya yang biasanya bertepuk tangan dan menyanyi bersama saya mulai menertawai saya sambil berkata, “Kamu bukan anak kecil lagi. Kayak orang bodoh saja,” atau “Tunggu sampai ayahmu melihat putrinya yang sinting.”

Jadi saya berhenti menari, tapi masih mendengarkan musik dan memendam semua keinginan saya untuk menari. Saya berpikir, saya memang makin besar, saya harus tampak lebih bisa dihargai, kalau tidak, orang lain bisa berpikir macam-macam tentang saya. Tiba-tiba saya sadar, betapa banyak orang yang bertanya-tanya pada diri sendiri tentang apa yang akan dipikirkan orang lain tentang kita. Yang lalu membuat kita berhenti mengejar sesuatu yang benar-benar ingin kita lakukan karena takut dikira gila, tidak matang, atau dianggap bodoh.

Rasa takut ini menahan langkah Merry mengejar impian-impiannya. “Saya seorang pengacara. Tapi sudah sejak lama saya ingin mendalami aromatherapy dan belajar memijat. Semua teman saya adalah profesional dan saya takut mereka memperolok-olok ketertarikan saya tentang terapi alami. Saya perlu waktu setahun penuh untuk memberitahu orang-orang tentang keinginan alih profesi. Tapi, diluar dugaan, ternyata semua orang memberikan dukungan.

Saya bodoh, menghabiskan waktu untuk mencemaskan pendapat orang lain. Bagaimanapun, ini adalah hidup saya, bukan hidup mereka. Sekarang, saya jauh lebih mencintai hidup saya dibanding sebelumnya. Coba saya melakukannya lebih awal.”

Seorang teman mengirimi saya kutipan ini, “Bekerja seakan Anda tidak dibayar, mencintai seakan Anda tak akan disakiti, dan…. berdansalah seakan tak seorang pun yang melihat.”

Saya menempelkan kutipan ini pada cermin meja rias saya. Anda tidak percaya dan ingin melihatnya? Kemungkinan Anda harus lama mengetuk pintu kamaar saya karena musik saya terlalu keras sehingga saya tidak mendengar ketukan Anda. Mengapa Anda tidak mencoba melakukan hal yang sama?(Aura)

Senin, 06 Juli 2009

Korek Api

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya.

Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu?Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja!

Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.

Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri.

Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!"

Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.

Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.

Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari.

Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer. Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia .

Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.

Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun. Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.

BREAK YOUR BORDER . . . . TOUCH THE SKY . . . . !

Semoga dapat memacu kita untuk berkarya dimanapun .......

Sabtu, 04 Juli 2009

Persahabatan

Persahabatan itu seperti tangan dengan mata..

Saat tangan terluka, mata menangis...
Saat mata menangis, tangan menghapusnya..

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan,didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain:
1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidak setiaan..

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan:
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

"Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita.." - Anonim -

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

Forum

[URL=http://idr-clickit.com/register.php/bsoeroso.html][IMG]http://idr-clickit.com/banner1.png[/IMG][/URL]

Demo

Demo
" Salah satu bentuk aspirasi yang disampaikan melalui aksi demo Karyawan ADAM AIR "

" Situasi yang tidak seimbang sehingga masyarakat juga memberikan aspirasi lewat aksi demo "

KOMPAS.com

focusindosukses.com